MODEL TATA KELOLA LIMBAH MENJADI PRODUK INOVASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN, PENGENTASAN KEMISKINAN EKSTREM, PENURUNAN ANGKA PREVALENSI STUNTING MELALUI PENDEKATAN ZERO WASTE, SIRKULAR EKONOMI, HEPTA HELIX, EKONOMI HIJAU & PROPER GOLD DALAM MENCAPAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG'S)

 


Oleh : 

1. KH. Dr. Muhammad Sontang Sihotang S.Si, M.Si*.(Kepala Laboratorium Fisika Nuklir, Prodi Fisika, Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Peneliti Pusat Unggulan Ipteks Karbon & Kemenyan-Universitas Sumatera Utara (USU)-Medan, Peserta Pra Asesmen Mandiri (PAM) Indonesia Timur Gelombang VI, Mantan Wartawan / Kolumnis / Reporter, Kepala Biro dan Wilayah, Wakil Pemimpin Redaksi www.WasantaraOnline.com dan media online www.komando.top.


2. Ir. Nuryana, (Direktur Kelembagaan dan Kerjasama YGSN (Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional), Assessor Nasional Pra Assessmen Mandiri (PAM) untuk Proses Pemilihan Nominasi Calon Komisaris Independen BUMN wilayah Indonesia Timur.


3. Erlambang Trisakti, SH (Koordinator Nasional 
Pra Asesmen Mandiri (PAM), Sekjen Garuda Asta Cita Nusantara (GAN), 

 

4. Asnawi Yusuf (Koordinator Wilayah Pra Asesmen Mandiri (PAM) Indonesia Timur)


Abstrak

Proposal ini bertujuan untuk mengelola limbah menjadi produk inovasi yang dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka prevalensi stunting melalui pendekatan Zero Waste, Sirkular Ekonomi, dan kolaborasi Hephta Helix. Dengan mengubah limbah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis, program ini bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penghargaan PROPER GOLD. Selain itu, pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama dengan menciptakan peluang usaha berbasis limbah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Program ini juga mengintegrasikan prinsip Ekonomi Hijau/Biru untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui kolaborasi berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kata-Kunci : Tata Kelola Limbah, Produk Inovasi, Zero Waste, Sirkular Ekonomi, Hephta Helix, Ekonomi Hijau, PROPER GOLD, Sustainable Development Goals, Pengentasan Kemiskinan, Stunting.

I. Pendahuluan

Masalah lingkungan hidup dan kemiskinan ekstrem menjadi tantangan besar dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengelola limbah secara efektif, mengintegrasikannya ke dalam sistem ekonomi sirkular, dan menciptakan produk inovasi yang dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan menurunkan angka prevalensi stunting dengan mengoptimalkan potensi limbah sebagai produk yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang dalam kerangka ekonomi hijau, biru, dan sirkular. Melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak dalam Hephta Helix serta memanfaatkan konsep Zero Waste, Sustainable Development Goals (SDGs), dan PROPER GOLD, program ini diharapkan mampu menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

II. Tujuan

  1. Mengelola limbah untuk dijadikan produk inovasi yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan ekonomis.

  2. Meningkatkan kinerja perusahaan dan pelaku usaha dalam pengelolaan limbah dengan mematuhi standar PROPER GOLD.

  3. Menurunkan angka prevalensi stunting dengan menciptakan peluang usaha berbasis limbah yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

  4. Mendorong penerapan ekonomi hijau dan biru melalui pemanfaatan limbah untuk produk yang bermanfaat bagi masyarakat.

  5. Mengembangkan model kolaborasi yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media (Hephta Helix) untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

III. Latar Belakang

Limbah seringkali dianggap sebagai masalah yang harus diatasi, namun sebenarnya memiliki potensi besar untuk diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dalam hal ini, pengelolaan limbah dapat berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal pengurangan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, dan keberlanjutan lingkungan.

Kemiskinan ekstrem dan stunting merupakan masalah sosial yang sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Indonesia. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan adalah melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pemanfaatan limbah, yang tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan.

IV. Konsep dan Model Kolaborasi

  1. Zero Waste: Program ini akan mendorong pengelolaan limbah dengan prinsip zero waste, yaitu mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi dari limbah yang ada.

  2. Sirkular Ekonomi: Konsep sirkular ekonomi akan diterapkan dengan mendaur ulang limbah menjadi produk yang berguna, mengurangi penggunaan sumber daya alam, serta meminimalkan pembuangan limbah ke lingkungan.

  3. Hephta Helix: Kolaborasi antara tujuh elemen utama, yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media, lembaga keuangan, dan organisasi internasional, untuk menciptakan solusi yang holistik dan berkelanjutan dalam pengelolaan limbah dan pengentasan kemiskinan ekstrem.

  4. Ekonomi Hijau/Biru: Program ini akan mengintegrasikan prinsip ekonomi hijau (keberlanjutan alam dan ekonomi) dan ekonomi biru (pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan) untuk menciptakan produk-produk berbasis limbah yang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

  5. PROPER GOLD: Program PROPER GOLD akan digunakan sebagai alat penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Perusahaan yang memenuhi standar lingkungan yang sangat baik akan mendapat penghargaan PROPER GOLD, yang mendorong mereka untuk terus meningkatkan pengelolaan limbah dan keberlanjutan.

V. Program yang Dijalankan

  1. Inovasi Produk Limbah: Mengembangkan produk berbasis limbah yang memiliki nilai ekonomis, seperti kompos dari limbah organik, kerajinan tangan dari limbah plastik, atau bioenergi dari limbah biomassa.

  2. Pemberdayaan Masyarakat: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengelola limbah dan mengubahnya menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.

  3. Pengentasan Kemiskinan Ekstrem: Menggunakan pendekatan ekonomi berbasis limbah untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat miskin, dengan fokus pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi dan masalah stunting.

  4. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan sistem tata kelola limbah di tingkat perusahaan dan masyarakat, serta memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berhasil mencapai PROPER GOLD.

VI. Rencana Anggaran

Anggaran untuk menjalankan program ini akan mencakup biaya untuk pelatihan masyarakat, pengadaan peralatan pengelolaan limbah, riset dan pengembangan produk inovasi limbah, serta biaya operasional untuk kolaborasi dengan berbagai pihak dalam Hephta Helix.

VII. Penutup

Program tata kelola limbah yang menjadi produk inovasi untuk meningkatkan kinerja dan mengentaskan kemiskinan ekstrem serta menurunkan angka prevalensi stunting ini akan memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan adanya integrasi konsep Zero Waste, Sirkular Ekonomi, Hephta Helix, Ekonomi Hijau/Biru, dan PROPER GOLD, program ini diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan berbagai pihak terkait, program ini akan berhasil mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.



Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak