Dharma-Kun Tunjuk Eks Menteri Jokowi Jadi Ketua Tim Sukses

PORTAL MEDAN. Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto masih memilah tim sukses di Pilkada Jakarta.

Kun Wardana mengatakan, salah satu orang yang akan mendukung dirinya di Pilkada Jakarta adalah Siti Fadilah Supari mantan Menteri Kesehatan RI era Presiden Susilo Bamban Yudhoyono.

Siti Fadilah, kata Kun bakal menjabat salah satu ketua di timnya berdama Komarudin Simanjuntak sebagai Dewan Pembina.

"Kemudian juga ada beberapa nama lain dan ini berjalan terus sesuai dengan antusias masyarakat kita akan petakan satu-satu," ucapnya di Jakarta Utara, Jumat (13/8/2024).

Menurut Kun, pihaknya masih terus melakukan finalisasi tim sukses di Pilkada DKI sebelum ditetapkan oleh KPUD Jakarta.

Tapi ia mengaku, siapapun yang menjadi ketua nanti tidak penting karena ia akan terus membuka komunikasi dengan aktivis, kelompok dan organisasi di Jakarta.

Masih di Tahanan,  Ammar Zoni Lantunkan Azan Lewat Telepon Saat Pemakaman Sang Ayah

"Justru itu kami memberikan keleluasaan otonomi bagi mereka agar mereka bisa memiliki struktur untuk mendapaptkan suara maupun elektabilitas," ungkapnya.

Kun meminta awak media sabar sampai pihaknya mengumumkan nama-nama tim sukses di Pilkada Jakarta.

"Segera mungkin (diumumkan)," imbuhnya. 

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur Jakarta jalur independen Kun Wardana Abyoto menggelar rapat secara internal di Bale Gotong Royong Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2024).

Kun mengaku, bersama Cagub DKI Dharma Pongrekun masih menggodok tim pemenangan Pilkada Jakarta 2024.

"Ini terus, semakin bayak antusias semakin berkembang, nanti akan ada tim yang menjalankannya," ucap Kun, Selasa. 

Kun Wardana Ungkap Pertemuan dengan Dharma Pongrekun.

Calon Wakil Gubernur DKI, Kun Wardana Abyoto mengaku belum lama mengenal sosok Dharma Pongrekun yang saat ini maju menemani dirinya sebagai Cagub Jakarta.

Ia memiliki visi dan pemikiran serta niat yang sama yaitu menjadi Jakarta menuju masa depan yang lebih baik lagi.

"Tadi saya banyak cerita mengenai vibrasi ya ini sebetulnya dipersatukan Tuhan," kata Kun, Kamis (12/9/2024).

Perkenalan awal dengan Dharma Pongrekun ketika pemerintah ingin menyebar nyamuk wolbachia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia dan Dharma menentang program penyebaran nyamuk wolbachia di Jakarta agar tidak ada efek negatif bagi masyarakat.

"Yang kita lihat itu adalah terlampau cepat keputusannya. Padahal itu kan harus penelitian yang betul-betul secara seksama," tegas Kun.

Penting Bagi Guru untuk Bertanya Pada Muridnya Tentang Apa yang Ia Yakini - Tribunbanten.com

Meski sudah ada penelitian di Yogyakarta, tapi kata Kun kondisi di sana dengan Jakarta sangat jauh berbeda.

Misalnya, dari kondisi cuaca, lingkungan dan sebagainya tidak sama dengan di Yogyakarta.

"Begitu ada perubahan terjadi, kan enggak bisa di-undo begitu saja, enggak bisa dibalik. kita waktu itu memiliki berbagai data yang ada di negara lain, nyamuk wolbachia, yang memberikan efek negatif untuk itu, kita memang sangat concern terhadap efek negatif itu," ungkapnya.

Rencananya bulan September 2024 ini Pemprov DKI akan menyebar nyamuk tersebut dan Kun meminta agar dilakukan kajian secara mendalam.

Sehingga, ketika sudah disebar tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga Jakarta atau menyebarkan penyakit baru.

"Karena ini banyak masyarakat luas berpotensi masalah kalau ternyata ini bisa menimbulkan efek negatif. Yang jelas, ini perlu kajian lebih lanjut lagi, butuh kehati-hatian," imbuhnya. (m26)

Sering dipanggil Kun Faya Kun

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta jalur Independen Kun Wardana Abyoto menyapa warga RT 06/01, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (11/9/2024) siang.

Kun Wardana langsung disambut dan dipersilahkan duduk oleh para pendukungnya yang sudah menunggu.

Para pendukungnya menamakan diri mereka dengan nama Forum Independen. 

Tak ada rasa canggung, Kun Wardana menyalami satu persatu warga yang hadir di lokasi dan nampak akrab.

Dalam sambutannya, Kun Wardana memperkenalkan diri dan bercerita sedikit tentang profilnya.

"Waktu saya masih kecil, saya dipanggil Kun Faya Kun," katanya, Rabu.

Ia mengaku, saat usianya 12 tahun ia sudah kuliah tapi Kun merasa dirinya tidak pintar.

Tapi ia memiliki tekad untuk menjadikan anak-anak di Jakarta menjadi cerdas.

Sehingga, ketika masuk di dunia kerja bisa bersaing dan dapat meraih cita-cita di masa depan.

"Kami juga akan membuat anak-anak beradab. Sekarang, dengan adanya budaya-budaya Barat, buduya kita jadi hilang, budaya Betawi hilang. Makanya yang jadi konsen kita adalah bukan stunting fisik, tapi juga stunting moral," terangnya.

Menurut dosen di Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta tersebut, stunting moral anak-anak perlu diperbaiki dan ditingkatkan supaya memiliki kesantunan terhadap siapa saja yang ditemui. Tribunnews.com

"Yang tadinya kita gotong royong, ini sudah mulai berubah jadi individualis," terangnya.**


http://dlvr.it/TDCfJG
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak