PORTAL MEDAN. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung permasalahan utang Indonesia. Hal itu mengemuka saat Megawati menghadiri acara pengumuman bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
"Sekarang kamu carilah hitungan utang kita. Utang kita nanti beber-beber aja dah. Terus cara bayarnya lalu bagaimana? Bener lho," ujarnya.
Berdasarkan riset CNBC Indonesia, utang pemerintah bertambah hampir Rp 6.000 triliun atau melonjak 224% selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ongkos bunga utang juga terbang lebih dari 200%.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan nominal utang pemerintah pusat per Juni 2024 menembus Rp 8.444,87 triliun atau setara dengan 39,13% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai tersebut melonjak dibandingkan akhir September 2014 atau sebelum Jokowi menjabat.
Sebagai catatan, Jokowi memimpin Indonesia sejak 20 Oktober 2014. Posisi utang pemerintah pada September 2014 atau sebelum Jokowi memimpin tercatat Rp 2.601,72 triliun atau setara dengan 26,5% dari PDB. Artinya, utang pemerintah sudah bertambah Rp 5.843,15 triliun atau melesat 225% selama Jokowi memimpin Indonesia.
Megawati lantas menceritakan pengalamannya semasa menjadi presiden periode 2001-2004. Ketika itu, Megawati menggantikan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Saya kan pernah mengatasi dengan selesai, tidak ada dampak, BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Selesai. Sampai saya dapat award dari CNBC Indonesia karena dia itu kan pengamat politik ekonomi," kata Megawati.
"Kenapa kok bisa bayar utang IMF coba, kalau saya gembor-gembor. Kalau mau lihat nanti tak foto award-nya itu. Karena apa? Ya karena ya itu saya buat bangsa negara. Kalau nggak berapa kebangkrutannya?," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Megawati turut menyoroti ekonomi terkini di mana masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) timbul.
"Terus mau dikasih makan apa? Makanya saya concern banget yang namanya ya itu ekonomi kita bagaimana, terus untuk mengadakan pangan bagaimana," ujar Megawati.
Sekadar mengingatkan, penghargaan kepada Megawati diberikan secara virtual dan diwakili oleh Puan Maharani dalam puncak acara CNBC Indonesia Awards 2021 pada 14 Desember 2021.
Kemudian, secara simbolis, penghargaan CNBC Indonesia kepada Megawati diserahkan oleh Chairman dan Founder CT Corp Chairul Tanjung, di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2022). CT datang bersama Komisaris Utama Trans Media Ishadi SK dan Putri Tanjung yang diterima Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
CT menjelaskan, dari hasil pengamatan dan riset CNBC Indonesia, Megawati layak mendapatkan penghargaan karena jasa dalam bidang ekonomi terutama dalam penyelesaian krisis moneter 1998 saat kondisi Indonesia parah hingga kemudian bisa menciptakan stabilitas ekonomi.
"Kami datang untuk menyerahkan award atas jasa-jasa Ibu dalam mengembalikan ekonomi pada waktu itu yang hancur karena krisis moneter 98. Dan di masa kepemimpinan Ibu sebagai presiden berhasil mengangkat kembali ekonomi Indonesia saat itu," kata CT.
Sebelum menyerahkan award dan foto bersama, Chairul kembali menjelaskan maksud pemberian award itu.
"Ini kami serahkan award sebagai penghargaan kami kepada Ibu atas jasa kepada bangsa dan negara," ujar CT.(cnbcindonesia.com)
http://dlvr.it/TBwPZF
"Sekarang kamu carilah hitungan utang kita. Utang kita nanti beber-beber aja dah. Terus cara bayarnya lalu bagaimana? Bener lho," ujarnya.
Berdasarkan riset CNBC Indonesia, utang pemerintah bertambah hampir Rp 6.000 triliun atau melonjak 224% selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ongkos bunga utang juga terbang lebih dari 200%.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan nominal utang pemerintah pusat per Juni 2024 menembus Rp 8.444,87 triliun atau setara dengan 39,13% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai tersebut melonjak dibandingkan akhir September 2014 atau sebelum Jokowi menjabat.
Sebagai catatan, Jokowi memimpin Indonesia sejak 20 Oktober 2014. Posisi utang pemerintah pada September 2014 atau sebelum Jokowi memimpin tercatat Rp 2.601,72 triliun atau setara dengan 26,5% dari PDB. Artinya, utang pemerintah sudah bertambah Rp 5.843,15 triliun atau melesat 225% selama Jokowi memimpin Indonesia.
Megawati lantas menceritakan pengalamannya semasa menjadi presiden periode 2001-2004. Ketika itu, Megawati menggantikan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Saya kan pernah mengatasi dengan selesai, tidak ada dampak, BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Selesai. Sampai saya dapat award dari CNBC Indonesia karena dia itu kan pengamat politik ekonomi," kata Megawati.
"Kenapa kok bisa bayar utang IMF coba, kalau saya gembor-gembor. Kalau mau lihat nanti tak foto award-nya itu. Karena apa? Ya karena ya itu saya buat bangsa negara. Kalau nggak berapa kebangkrutannya?," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Megawati turut menyoroti ekonomi terkini di mana masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) timbul.
"Terus mau dikasih makan apa? Makanya saya concern banget yang namanya ya itu ekonomi kita bagaimana, terus untuk mengadakan pangan bagaimana," ujar Megawati.
Sekadar mengingatkan, penghargaan kepada Megawati diberikan secara virtual dan diwakili oleh Puan Maharani dalam puncak acara CNBC Indonesia Awards 2021 pada 14 Desember 2021.
Kemudian, secara simbolis, penghargaan CNBC Indonesia kepada Megawati diserahkan oleh Chairman dan Founder CT Corp Chairul Tanjung, di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2022). CT datang bersama Komisaris Utama Trans Media Ishadi SK dan Putri Tanjung yang diterima Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
CT menjelaskan, dari hasil pengamatan dan riset CNBC Indonesia, Megawati layak mendapatkan penghargaan karena jasa dalam bidang ekonomi terutama dalam penyelesaian krisis moneter 1998 saat kondisi Indonesia parah hingga kemudian bisa menciptakan stabilitas ekonomi.
"Kami datang untuk menyerahkan award atas jasa-jasa Ibu dalam mengembalikan ekonomi pada waktu itu yang hancur karena krisis moneter 98. Dan di masa kepemimpinan Ibu sebagai presiden berhasil mengangkat kembali ekonomi Indonesia saat itu," kata CT.
Sebelum menyerahkan award dan foto bersama, Chairul kembali menjelaskan maksud pemberian award itu.
"Ini kami serahkan award sebagai penghargaan kami kepada Ibu atas jasa kepada bangsa dan negara," ujar CT.(cnbcindonesia.com)
http://dlvr.it/TBwPZF