PORTAL MEDAN. Sempat viral peramal asal India, Kushal Kumar, memprediksi kiamat dan Perang Dunia III akan terjadi pada 29 Juni 2024.
Selain Kiamat, Kumar juga menyebut tanggal tersebut merupakan awal kejadian Perang Dunia ke-3.
“Selasa, 18 Juni 2024 mempunyai stimulus planet terkuat untuk memicu WW3 (Perang Dunia III) meskipun tanggal 10 dan 29 Juni juga mungkin akan menentukan," kata Kushal Kumar, dilansir The Daily Star.
Namun, hingga tanggal yang telah lewat pada kemarin tersebut, perkataan Kumar tidak terbukti kebenarannya.
Perkataan Kumar ini pun viral di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak warga Indonesia yang membuat meme lucu terkait pernyataan tersebut.
Soal kiamat, ternyata hal ini juga pernah disinggung miliarder dunia founder perangkat lunak Micrososoft, Bill Gates.
Bahkan, Bill Gates juga menyingung peran Indonesia terkait peristiwa tersebut. Hal tersebut ia ungkapkan dalam blog pribadinya pada Februari2024 lalu.
Ia membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.
"Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," kata dia, dikutip dari blog personalnya.
Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.
Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya.
"Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia," jelas Gates.
Meksi begitu, Bill Gates memaparkan kalau peran minyak sawit bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara penghasilnya tak tergantikan.
Minyak sawit masih dibutuhkan di seluruh dunia. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.
"Minyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik," tegas Gates.
Bill Gates sendiri sejak 2017 mengatakan perusahaan bisa mencoba menggunakan C16 sebagai pengganti minyak sawit untuk dikembangkan.
Minyak jenis ini merupakan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.(ayosurabaya.com)
http://dlvr.it/T90DQ2
Selain Kiamat, Kumar juga menyebut tanggal tersebut merupakan awal kejadian Perang Dunia ke-3.
“Selasa, 18 Juni 2024 mempunyai stimulus planet terkuat untuk memicu WW3 (Perang Dunia III) meskipun tanggal 10 dan 29 Juni juga mungkin akan menentukan," kata Kushal Kumar, dilansir The Daily Star.
Namun, hingga tanggal yang telah lewat pada kemarin tersebut, perkataan Kumar tidak terbukti kebenarannya.
Perkataan Kumar ini pun viral di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak warga Indonesia yang membuat meme lucu terkait pernyataan tersebut.
Soal kiamat, ternyata hal ini juga pernah disinggung miliarder dunia founder perangkat lunak Micrososoft, Bill Gates.
Bahkan, Bill Gates juga menyingung peran Indonesia terkait peristiwa tersebut. Hal tersebut ia ungkapkan dalam blog pribadinya pada Februari2024 lalu.
Ia membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.
"Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," kata dia, dikutip dari blog personalnya.
Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.
Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya.
"Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia," jelas Gates.
Meksi begitu, Bill Gates memaparkan kalau peran minyak sawit bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara penghasilnya tak tergantikan.
Minyak sawit masih dibutuhkan di seluruh dunia. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.
"Minyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik," tegas Gates.
Bill Gates sendiri sejak 2017 mengatakan perusahaan bisa mencoba menggunakan C16 sebagai pengganti minyak sawit untuk dikembangkan.
Minyak jenis ini merupakan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.(ayosurabaya.com)
http://dlvr.it/T90DQ2