Gak Nyangka Penipu Takjil Masjid 800 Paket Ternyata Menantu Pengusaha Katering, Korban Telanjur Percaya Ada Chat

PORTAL MEDAN. Kasus dua penguasaha jadi korban penipuan takjil masjid di Solo ini viral di media sosial.

Tak disangka pelaku adalah orang terdekat dua pengusaha tersebut.

Adapun korban merupakan pengusaha asal Sukoharjo berinisial SP dan KSW.

Awalnya mereka mengadu ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mengenai pembayaran takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo yang tidak lancar.

Namun setelah ditelusuri, ternyata order tersebut fiktif dan tak berhubungan langsung dengan Masjid Zayed Solo.

Setelah ditelusuri terduga pelaku berinisial E. 

E merupakan menantu dari SP, warga Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Sedangkan, KSW merupakan teman sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) terduga pelaku E. 

KSW merupakan warga Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Korban SP bercerita kejadian ini bermula saat menantunya mengaku mendapatkan pesanan makanan menu buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Total 800 paket, dengan rincian 400 kotak makan dan 400 takjil.

Kemudian orderan itu dibagi dengan KSW.

Dua pengusaha kena tipu pesanan takjil masjid 800 paket.

Dua pengusaha kena tipu pesanan takjil masjid 800 paket. (via Tribun Solo)

"Mendapatkan orderan 800 paket. Setiap porsi makanan harganya Rp 25.000, dan takjil Rp 15.000," kata SP, saat di Mapolresta Solo, Jumat (19/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, setiap harinya dia dan anaknya mengirimkan menu berbuka puasa ke Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.

Selain itu, setiap minggunya pada bulan Ramadan, dia diminta untuk mengirimkan nota pembayaran.

Dia dijanjikan akan dibayar pada tiga hari kemudian.

Namun, selama akhir pembayaran itu tidak dikirimkan.

SP mengaku awalnya tidak menaruh curiga karena terduga pelaku merupakan menantunya. 

Sehingga, SP percaya kepada E karena dibuktikan dengan sejumlah chat dan sering beraktivitas di Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.

"Saya percaya, dari Masjid, dari E. Dia juga sering keluar masuk masjid. Percaya adanya kerja samanya itu," ujarnya.

Korban lainnya, KSW mengaku terlilit utang karena penipuan ini. 

Dia mengaku kehabisan dana untuk modal sehingga berutang.

"Modal saya itu berjibaku utang ke pasar, tetangga. 

Di situ minta jatuh temponya sebelum lebaran, tapi saya belum bisa melunasi," kata KSW saat di Mapolresta Solo, pada Jumat (19/4/2023).

Dia berharap mendapatkan pembayaran dari pengirimannya untuk menutup utang-utangnya. 

Diketahui, total kerugian yang harus ditanggung bersama sebesar Rp 960 juta.

KSW tak menyangka ditipu ratusan juta oleh teman yang sudah dikenalnya lama.

Apalagi, selama Ramadan selalu berkomunikasi terkait pesanan katering tersebut.

Sejumlah kotak makan dari catering yang telah sampai di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, hasil order fiktif dari orang yang mengaku ingin bersedekah

Sejumlah kotak makan dari catering yang telah sampai di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, hasil order fiktif dari orang yang mengaku ingin bersedekah (TribunSolo.com/Istimewa)

"Dulu teman, ketemu memberi orderan itu katanya dari Masjid Sheikh Zayed Solo. Semula, 750 paket, terus dijadikan 800 paket dibagi dua katering," jelasnya.

Bahkan, pelaku juga menunjukkan pesan dengan pihak yang disebut dari Masjid Sheikh Zayed Solo.

Namun pesan tersebut diduga palsu.

"Tiap hari komunikasi, kelihatannya. Tapi saya tidak tau itu benar tidaknya. 

Kalau saya, ya dikasih kerjaan ya senang banget," paparnya.

KSW mengaku sadar ditipu E pada H+2 Lebaran.

Saat itu, pelaku berjanji akan membayar uang katering tapi malah kabur.

"Sempat ketemu mau bayar gitu, terus izin ke kamar mandi. 

Terus saya cari tidak ada. Sempat dihubungi tapi tidak bisa mati semuanya nomernya," katanya.

Setelahnya itu, dia mecoba mencari keberadaan pelaku.

Kemudian pelaku ditemukan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Dia pun akhirnya melaporkan E ke Mapolresta Solo, pada Jumat (19/4/2024).(jatim.tribunnews.com)


http://dlvr.it/T5q1j2
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak