Melansir dari SCMP, Senin (15/1/2024), peristiwa itu terjadi dalam sebuah penerbangan dari Beijing ke Chengdu di provinsi barat daya Sichuan pada 30 Desember 2023 lalu. Akibat keributan ini, sekitar 300 penumpang lainnya terpaksa memesan ulang penerbangan mereka.
Dalam sebuah video viral yang direkam oleh penumpang lain bermarga Zhao, dijelaskan pertengkaran itu dimulai sekitar pukul 11 siang waktu setempat ketika putra si pembuat keributan yang baru berusia dua tahun mulai menangis.
Awalnya anak tersebut dikatakan tengah duduk seorang diri di kelas ekonomi karena si pembuat onar hanya membeli dua tiket kelas satu, untuk dirinya dan seorang penumpang lain yang tidak disebutkan. Namun setelah sang anak menangis, pria tersebut meminta kru untuk meningkatkan kursi anaknya menjadi kelas satu secara gratis.
Ketika permintaannya ditolak oleh awak kabin yang bertugas, dia menjadi marah dan membuat keributan. Meski sudah berulang kali awak kabin menjelaskan kebijakan maskapai penerbangan kepadanya, pria tersebut tetap bersikeras bahwa dia berhak untuk mendapatkan kursi kelas satu tambahan.
Karena peristiwa itu tidak segera teratasi, Zhao mulai dikelilingi sekelompok orang termasuk pramugari, petugas keamanan, dan penumpang lain. Meski begitu ia tetap merasa benar dan mengamuk di dalam kabin. "Berhentilah mengumpat padaku. Kamu tidak berhak melakukan itu," teriak pria itu kepada penumpang lainnya.
Ketika seorang penumpang lain mencoba untuk menjelaskan kebijakan maskapai penerbangan kepadanya, pria itu malah semakin marah. Akhirnya seorang petugas keamanan masuk ke dalam kabin dan ikut menenangkan situasi, namun pria tersebut tetap tidak dapat ditenangkan.
"Anda telah menyia-nyiakan terlalu banyak waktu kami dan kami tidak akan menoleransinya lebih lama lagi," balas seorang penumpang wanita usai mendengar bentakan itu.
Singkat cerita, akhirnya pihak maskapai memanggil polisi dan pria itu langsung digiring turun dari pesawat pada pukul 2 siang waktu setempat. Atas kejadian itu, pria pembuat onar sekaligus maskapai yang bersangkutan mendapat kritikan yang cukup keras dari netizen China.
"Pria itu sangat egois," kata seseorang netizen berkomentar.
"Membiarkan pertengkaran terjadi selama berjam-jam? Keterampilan pemecahan masalah para kru (maskapai) sangat buruk," kata netizen yang lain.(finance.detik.com)
http://dlvr.it/T1ScYH