Tim Riset Rekayasa Sosial Dosen USU, kunjungi Rumah Kalsium di Dusun Kuala Sipare. (Foto : Agus R) |
BATUBARA || Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan masyarakat nelayan tradisional, Tim Rekayasa Sosial Universitas Sumatera Utara, Mengunjungi Rumah Kalsium, wujud dari melakukan Binaan kepada keluarga Nelayan tradisional di Dusun Kuala Sipare, Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara pada hari Jum'at [29/9/23].
Kunjungan ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara Universitas Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Batubara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga nelayan tradisional dalam Tata Kelola Limbah Pesisir dan Inovasi Produk Kalsium utk keluarga Nelayan, tradisional di Dusun Kuala Sipare, dan Dusun Pematang Eru, Desa Medang.
Tim Akademisi Universitas Sumatera Utara yang menamakan dirinya, Tim Riset Rekayasa Sosial ( Social Engineering) terdiri dari Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D, kluster Riset tentang Evaluasi Kinerja Program Pemerintah, Dosen tetap FISIP USU, Prodi Ilmu Administrasi Publik dan Dr. M. Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, kluster Ilmu Sains Bahan, Kepala Lab. Fisika Inti Nuclear, F-MIPA USU, yang telah lama melakukan penelitian tentang tata kelola limbah pesisir menjadi produk inovatif, dimana limbah kulit kerang, mentarang dan lainnya menjadi tepung kalsium diaplikasikan ke berbagai olahan makanan dan minuman, yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, salah satu tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memberikan dukungan, tambahan pelatihan dan pendampingan kepada keluarga nelayan tradisional dalam upaya meningkatkan kemahiran mereka, dengan membuat Rumah Kalsium utk komunitas nelayan di Dusun Kuala Sipare. Dengan Visi dan Misinya " Tubuh Sehat, Bebas Stunting" menjadi acuan dasar dalam pengembangan pengolahan limbah pesisir menjadi tepung kalsium, yang berguna untuk kesehatan dalam mengatasi Stunting, serta program Pemerintah percepatan kemiskinan ekstrem.
Tim riset memberikan informasi terkini mengenai teknik pengolahan minyak goreng curah yang biasa di jual di pasar menjadi minyak goreng berkualitas tinggi dengan proses Penjernihan minyak menggunakan tepung kalsium, yang dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Selain itu, tim riset juga memberikan pengarahan mengenai pembentukan rumah kalsium di Dusun Kuala Sipare Ini, yang bertujuan untuk membentuk komunitas istri-istri nelayan yang memiliki kemahiran dalam mengolah limbah pesisir, guna membantu suaminya, yang bekerja sebagai nelayan, dalam meningkatkan pendapatan mereka dan mengelola limbah pesisir yang terbuang secara berkelanjutan.
Selama kunjungan, terdapat pula sesi diskusi terbuka antara tim riset dan masyarakat nelayan, serta komunitas Rumah Kalsium. Hal ini memungkinkan pertukaran gagasan dan pengalaman antara kedua belah pihak, serta memberikan Tim Riset Rekayasa Sosial, wawasan lebih mendalam mengenai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat nelayan setempat.
Kepala Dusun Kuala Sipare, Desa Medang, Zupri mengungkapkan apresiasi yang besar atas kunjungan ini, menyatakan bahwa ini adalah langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Ia berharap kerjasama antara desa dan akademisi dapat terus berlanjut untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan.
Kunjungan tim riset ke Desa Binaan Nelayan ini adalah contoh nyata dari bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat memberikan manfaat nyata bagi perkembangan sosial dan ekonomi. Ini juga menunjukkan pentingnya pengetahuan dan keterampilan akademisi dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi kearifan lokal di Desa Pesisir.
( Gus)