Misteri Jeritan Siswi SD Jaksel Sebelum Jatuh dari Lantai 4, Curhat Korban Beda dari Ucapan Kepsek Bikin Merinding!

PORTAL MEDAN.  Kematian seorang siswi SD berinisial R (12) menyisakan duka di hati keluarganya.



Terlebih penyebab tewasnya siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel) itu masih misteri.

Jasad R ditemukan terkapar di halaman sekolah usai terjatuh dari lantai empat gedung sekolahnya pada Selasa (26/9/2023) pagi pukul 08.00 Wib.

Para guru yang sedang berada di halaman dan sekitar kelas pun buru-buru ke TKP.

Namun nahas nyawa R tak bisa terselamatkan usai bersimbah darah.

Kabar kematian R membuat keluarga besar berduka.

Paman mendiang R, Jafar Musahid mengurai kronologi keponakan tercintanya itu meregang nyawa.

Ternyata sempat ada insiden tak terduga sebelum R terjatuh dari lantai empat.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta, Jafar menyebut keponakannya sempat bersitegang dengan guru.

Hal itu karena R baru saja dinasehati oleh seorang guru karena amarahnya.

Setelah dinasehati, R pun kabarnya langsung masuk kamar mandi dan berteriak.

Di momen itu para guru jelas mendengar jeritan R.

"Katanya sih setelah dia (korban) marah, masuk ke kamar mandi. Setelah dinasehati sama gurunya, dia masuk kamar mandi, dia jejeritan," pungkas Jafar pada Rabu (27/9/2023).

Tak berselang lama, R pun keluar dari kamar mandi.

Namun perilaku R justru mengejutkan karena tiba-tiba ia mengambil bangku sekolah menuju tepi pembatas lantai empat.

Melihat hal tersebut, teman-teman R pun mencegah R untuk lompat.

Hingga akhirnya R benar-benar terjatuh usai naik ke atas kursi yang dibawanya.

"Habis dia (korban) jejeritan, dia ambil bangku sekolah, sama temannya dicegah, tapi dia ambil bangku, langsung ke pinggir sekolah, langsung dia lompat," ujar Jafar.

Terkait penyebab amarah sang keponakan, Jafar menguak fakta tak disangka.

Ternyata R sempat curhat atau bercerita soal nasibnya di sekolah.

Entah karena ada teman atau R sendiri yang mengungkap langsung, tapi nasib R sebelum meninggal dunia akhirnya diketahui keluarga.

Bahwa R adalah korban bullying di sekolahannya.

"Informasi yang saya dapat, katanya dia (korban) di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," imbuh Jafar.

"Dia (korban) memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," sambungnya.

Pernyataan Kepala Sekolah Berbeda

Sementara itu, pernyataan dari paman korban belakangan dibantah oleh kepala sekolah SDN 06 Petukangan Utara, Nizar.

Ia membantah dengan tegas bahwa korban adalah korban bullying sebelum meninggal dunia.

"Enggak ada (bullying)," kata Nizar.

Terkait kematian R, Nizar menyebut hal tersebut adalah musibah.

Nizar pun tak mengakui bahwa ada faktor kelalaian di balik tewasnya R.

"Tidak (ada kelalaian dari sekolah). Kami sudah menjelaskan semua pada pihak kepolisian. Namanya musibah kita tidak tahu," pungkas Nizar.




BUKTI CCTV

Perihal perbedaan pernyataan kepala sekolah dan paman korban tersebut dikaitkan dengan bukti CCTV di TKP.

Diungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, ternyata detik-detik R terjatuh dari lantai empat sempat terekam CCTV.

Dalam rekaman tersebut terkuak bahwa R terjatuh karena sengaja lompat dari lantai empat gedung sekolah.

Tak cuma dari CCTV, polisi juga berhasil menemukan kursi yang sempat dibawa oleh korban sebagai alat bantu melompat.

"Kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat," kata AKBP Bintoro.







Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Misteri Jeritan Siswi SD Jaksel Sebelum Jatuh dari Lantai 4, Curhat Korban Beda dari Ucapan Kepsek


http://dlvr.it/Swl4hJ
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak