PORTAL MEDAN.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, meluruskan pernyataan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan nasional gratis dan jalan tol (berbayar) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan era Presiden Jokowi.
Anies menyebut, SBY membangun jalan nasional sepanjang 11.800 kilometer. Sementara di pemerintahan Jokowi, jalan nasional yang dibangun baru sepanjang 590 kilometer.
Konteksnya, Anies menilai negara dengan institusi ekonomi yang ekstraktif cenderung abai dengan pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur, karena era Jokowi lebih mendorong pembangunan jalan tol berbayar dibanding jalan nasional yang gratis.
Menurut Hedy, Anies salah menginterpretasi data BPS. Menurut dia, panjang jalan nasional saat era SBY yang disampaikan Anies tersebut, adalah perubahan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional, bukan pembangunan jalan baru.
Yang disebut bahwa pembangunan jalan SBY lebih panjang dari zaman Jokowi, bukan itu data BPS. Jadi salah interpretasi data BPS,"
-Hedy Rahadian, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR di Kompleks DPR, Rabu (24/5)-
Hedy mencontohkan, ada jalan provinsi yang sudah terbangun, kemudian di tahun 2000-an ada SK baru keluar yang menyatakan perubahan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional. Dengan begitu, bukan berarti total panjang jalan nasional yang disinggung Anies merupakan pembangunan baru di era SBY.
"Waktu zaman SBY kan menambah jalan nasional, itu kebanyakan bukan hasil pembangunan. Memang ada, tapi sedikit. Zaman Jokowi juga sama, ada perubahan walau sedikit,"
-Hedy Rahadian, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR-
"Tapi itu tidak ada hubungannya dengan hasil pembangunan. Itu adalah perubahan status jalan. Beda antara perubahan status jalan nasional dan hasil pembangunan jalan. Bukan jalan barunya," pungkas dia.
Sebelumnya, Anies Baswedan membandingkan pembangunan infrastruktur jalan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi. Menurut Anies, pada masa SBY berhasil membangun jalan gratis 114 ribu km, termasuk jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota. Sementara di era Jokowi ini banyak membangun jalan tol yang berbayar.
"Pemerintahan kali ini berhasil bangun jalan tol terpanjang. 63 Persen dari jalan tol berbayar di Indonesia dibangun di pemerintahan sekarang. Sedangkan jalan tak berbayar yang digunakan semua secara gratis, terbangun 19 ribu kilometer di pemerintahan ini. Kalau coba dibandingkan dengan zaman SBY, jalan tak berbayar yang dibangun adalah 144 ribu atau 7,5 kali lipat," kata Anies di Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).
Anies juga mengungkapkan, era SBY membangun jalan nasional sepanjang 11.800 kilometer. Sementara di pemerintahan Jokowi, jalan nasional yang dibangun baru sepanjang 590 kilometer.
"20 Kali lipat. Kita belum bicara mutu, standar, dan lain-lain. Kita bicara jalannya. Kita perlu pikirkan ke depan institusi dan infrastruktur yang inklusif," tuturnya.
http://dlvr.it/SpZbJ4
http://dlvr.it/SpZbJ4