Jleb! Putri Gusdur Soroti Gaya Kritik Bima Yudho: Penyampaiannya Lewat Batas Kewajaran

PORTAL MEDAN.  Putri sulung Presiden ke-3 Abdurrahman Wahid (Gusdur), Alissa Wahid menyatakan TikTokers Bima Yudho Saputro alias Awbimax telah memakai cara yang salah saat melancarkan kritik terhadap sejumlah pejabat publik. Meskipun, penyuaraan kritik memiliki muatan pesan yang sangat baik. Alissa Wahid menuturkan bahwa Bima Yudho memiliki cara penyampaian kritik yang melewati batas kewajaran secara umum. Dalam hal ini, kritik Bima Yudho, menurut Alissa Wahid sudah bercampur dengan sikap sinis dan menghakimi. "Sejak awal, saya menilai cara Bima untuk melakukan kritik kurang tepat. Substansi pesan sangat baik, tapi voice of judgement & voice of cynicism-nya kelewat besar," ujar Alissa Wahid dalam pernyataan tertulis di akun Twitter pribadinya sebagaiman dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Selasa, 25 April 2023. "Penyampaiannya pun melewati batas kepatutan. Semacam 'bener ning ora pener'," ujarnya. Lebih lanjut, Alissa Wahid menyoroti kritik Bima Yudho terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan sebutan 'janda'. Dari hal itu, Alissa menilai adanya voice of cynicism alias penyuaraan sikap sinis yang sangat terlihat dalam diri TikTokers berusia 20 tahun. Secara detail, sejumlah gaya mengkritik yang salah juga terlihat dalam ucapan Bima, mulai dari voice of judgement alias sikap menghakimi, voice of blaming, dan sense of entitlement alias sikap yang merasa berhak. Meski begitu, Alissa meyakini bahwa Bima masih dapat menata kepribadiannya, yakni menyeimbangkan keberanian dengan kearifan.  "Saya masih optimistis ini karena dia masih muda, dan belum cukup matang. Bima sudah memiliki keberanian. Tinggal diseimbangkan dengan kearifan menyuarakan pandangannya," ujarnya. "Semoga dia segera belajar dari pengalaman saat ini," katanya. Mengesampingkan kontroversi yang beredar, Alissa masih tetap menyetujui kritik Bima terhadap Pemerintah Provinsi Lampung. "Oya, pandangan saya tentang Bima tidak mengurangi bobot kritiknya kepada Pemprov Lampung. Pun, reaksi Gubenur, Wagub, dan timnya sangat disayangkan. Berlebihan & defensif," ujar Alissa. Sebelumnya, Bima Yudho telah menjelaskan perihal sebutan janda yang diberikan pada Megawati, bahwa semuanya berasal dari kekesalan terkait Piala Dunia U20 yang telah dibatalkan penyelenggaraannya di Indonesia. "Gua gak bermaksud untuk menggunakan konotasi janda itu kayak buruk ya. Gua bilang karna mengungkapkan kekesalan gua ketika Piala Dunia dibatalkan," ujar Bima menyampaikan klarifikasi. "Oke, gue cuma menyuarakan isi hati gue sendiri gitu kan. Terserah lu kalau misalnya menurut lu kurang pas ya atau kebanyakan orang tidak setuju dengan ucapan gue," ujarnya lagi.*** Sejak awal, saya menilai cara Bima untuk melakukan kritik kurang tepat. Substansi pesan sangat baik, tapi voice of judgement & voice of cynicism-nya kelewat besar. Dan penyampaiannya pun melewati batas kepatutan. Semacam "bener ning ora pener".— Alissa Wahid (@AlissaWahid) April 24, 2023
http://dlvr.it/Sn3yZq
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak