Bikin Syok! Warga Ramai Posting Jalanan Rusak. Imbas Viral Kritik Lampung 'Dajjal'

PORTAL MEDAN.   Belakangan viral di media sosial video TikTok pelajar WNI di Australia yang mengkritik Provinsi Lampung 'Dajjal' sebagai provinsi yang tidak maju-maju. Video pengakuan akun TikTok @awbimaxreborn dengan nama Bima tersebut sudah ditonton tiga juta orang lebih. Presentasi Bima di TikTok mengambil judul “Alasan Lampung Gak Maju-maju”. Dalam video berdurasi 3 menit 28 detik tersebut justru banyak warganet yang yang membelanya. "Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri," kata Bima dalam tulisan unggahannya, Rabu (12/4/2023). Dalam pengakuannya, Bima sendiri berasal dari Lampung dan saat ini masih sebagai pelajar di Australia. Bima mengkritik Lampung tidak maju-maju soal infrastruktur (jalan) yang banyak rusak, dan tidak laik untuk jalan. Menurut dia, dalam satu kilometer jalan rusak, satu kilometer lagi rusak. Selain itu, banyak jalan-jalan di Lampung yang tambal sulam. Padahal, menurutnya, infrastruktur khususnya jalan paling umum untuk mobilisasi ekonomi. “Tapi, jalan-jalan di Lampung tuh satu kilometer bagus, satu kilometer rusak,” ujarnya. Kritik Bima lainnya, yakni pembangunan Kota Baru, sebagai pusat Pemerintahan Provinsi Lampung yang sudah bertahun-tahun mangkrak. Padahal, kata Bima, pemerintah sudah menggelontorkan uang miliaran rupiah untuk membangun Kota Baru tersebut. "Contohnya Kota Baru dari jaman gue SD sampai sekarang, tidak pernah ada dengar kabar lagi," kata Bima. Kritik yang lain soal sistem pendidikan di Lampung yang masih lemah. Menurut dia, Lampung tidak kekurangan orang pintar, banyak menteri berasal dari Lampung. Ia mengatakan banyak oknum yang berkontribusi pada lemahnya sistem pendidikan di Lampung.  Kritik lain soal tata kelola pemerintahan yang lembah, korupsi dimana-mana, birokrasi yang tidak efisien, dan hukum yang tidak ditegakkan, juga masih adanya budaya suap.  Unggahan Bima itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Gindha Ansori Wayka, seorang advokat di Lampung. Dalam keteranganya, Ginda mengatakan alasan pelaporannya adalah penggunaan diksi 'dajjal. “Silakan kritik tapi pilihan katanya (diksinya) harus dipilih agar tidak salah,” kata Gindha Ansori Wayka, dalam keterangan yang diterima, Rabu (12/4/2023). Menurut dia, pihak Polda Lampung yang akan memproses laporannya tersebut. Mengenai benar tidaknya, menurut Gindha, biarlah penegak hukum yang menimbangnya.  Merespons pelaporan terhadap dirinya, Bima pun mempertimbangkan untuk mengambil visa proteksi dan menjadi warga negara Australia. Hal itu diungkapkan Bima melalui video klarifikasinya di TikTok @awbimaxrebron. @awbimaxreborn Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri. Apakah di daerah kalian sama? ♬ Toxic - BoyWithUke ' "Well perlu diklarifikasi sampai detik ini gua masih memegang student visa subclass 500 kok. Di video gua yang trending itu, solusi terbaik bagi gua untuk ambil protection visa kalau memang di negara sendiri keselamatan gua gak aman, so gua bisa langsung apply protection visa langsung pastinya apalagi ditambah gua punya bukti yang kuat sebetulnya," tulis Bima. Dia menjelaskan protect visa itu dilakukan karena untuk melindungi dirinya. Dalam keterangannya, dia juga menyayangkan adanya laporan ke Polda Lampung terkait kritikannya. Berdasarkan pantauan Republika, saat ini memang banyak ruas jalan nasional dan provinsi di Lampung yang rusak parah. Kerusakan diperparah, saat terjadi musim hujan, karena tidak pernah ada perbaikan, sementara arus kendaraan yang melintas semakin terganggu. Kondisi terparah jalan provinsi yakni ruas Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Arus kendaraan baik pribadi maupun truk terpaksa ekstra hati-hati, karena banyak kubangan lumpur dan lubang yang menganga di badan jalan yang rawan kecelakaan. Kerusakan jalan di salah satu ruas poros Rumbia, Lampung Tengah ini, sudah sering dikeluhkan warga. Warga setempat tidak pernah lagi menikmati jalan yang mulus, sejak 10 tahun terakhir. “Sudah 10 tahun ini, tidak ada perbaikan sedikitpun. Bagaimana ini pak gubernur?” kata Ria (38 tahun), warga Rumbia, Lampung Tengah, belum lama ini. Menurut dia, banyak jalan yang diperbaiki, jalan tol yang dibangun, namun akses jalan buat warga di Rumbia, Lampung Tengah, tidak pernah dilirik. Padahal, keberadaan jalan yang mulus, dapat memperlancar ekonomi warga setempat. Hasan (42 tahun), sopir truk barang kebutuhan pokok, mengatakan jalan poros Rumbia, sudah lama rusaknya. Sepanjang jalan banyak lubang-lubang dan musim hujan berisi air. “Jadi, kalau tidak hati-hati lewat, truk bisa terguling,” ujar Hasan. Ia berharap jalan poros Rumbia ini ramai dilintasi warga setempat dan luar daerah. Tapi, saat ini jalan poros tersebut tidak terlihat lagi aspal hitam, yang ada hanya lubang-lubang berisi air hujan dan licin. Menurut dia, sudah tidak terhitung lagi motor yang terbalik, atau mobil yang terperosok. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyebutkan, kerusakan jalan terjadi karena banyaknya kendaraan sarat muatan atau over-dimension over-loading (ODOL) yang melintas. “Saya sudah minta Dinas Perhubungan (Dishub) menindak mobil-mobil yang muatannya melebihi tonase, yang menyebabkan jalan kita rusak,” kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Bandar Lampung, Selasa (4/3/2023). Selain penindakan oleh Dinas Perhubungan, Arinal juga meminta Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) serta pihak terkait untuk membentuk tim terpadu untuk mengawasi keberadaan kendaraan ODOL yang melintasi jalan-jalan Provinsi Lampung. Tim terpadu ini, ujar dia, akan melakukan pengawasan dan pengecekan di lapangan untuk memantau dan menindak kendaraan-kendaraan ODOL yang masih melintasi jalan nasional atau provinsi di luar ketentuan yang berlaku. “Kalau mau lewat harus sesuai dengan tonasenya,” ujar Arinal, mantan sekdaprov Lampung. Kepala Dishub Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, akan meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap kendaraan-kendaraan ODOL yang masih membandel melintasi jalan nasional dan provinsi di Lampung. Menurut dia, penindakan kepada ODOL terus dilakukan, dan hasilnya dilaporkan ke gubernur. Ia mengatakan, kerusakan jalan nasional dan provinsi di wilayah Lampung mayoritas penyebabnya kendaraan-kendaraan yang melintas melebihi kapasitas dan melebihi tonase. Hal tersebut terbukti, beberapa ruas jalan dan jembatan yang diperbaiki, tak berapa lama rusak kembali.  republika.co 💚 Pemerintah Lampung sibuk bungkam Bima dan orang tuanya. Sedangkan warga Lampung mau ke bidan aja harus sambil offroad? Nangis gue skrg jg liat anak kecil harus ngerasain ky gini mana lg sakit pic.twitter.com/KO0HY4ajeG— Tanyarl 💚 (@tanyakanrl) April 14, 2023 kata gua mah ini udah ga layak disebut jalanan sih soalnya lebih ke wahana air pic.twitter.com/DMJ548kBVF— dep 🐙 (@_bernacleboy) April 14, 2023 Aku orang Lampung. Ini jalan di desa tempat gw KKN, tepatnya di kabupaten Mesuji. Jujur ga cuma di daerah kabupaten doang yang jalannya begini, bahkan di kotanya aja msh bnyk jalan yg rusak ga kunjung di perbaiki. Apalagi kalo malem tuh gaada lampu jalan, ada jg tp dimatiin:) pic.twitter.com/BqYLGgf08w— Mon🍓 (@xchrysliee) April 14, 2023 gmn ya hmm pic.twitter.com/WuAp26bl6A— Bbygurllll (@iniipipitt) April 14, 2023 @officialinews Salah satu akun Twitter curhat terkait kondisi jalan di Rawa Jitu, Lampung. Adalah akun Twitter/BungkusTukang, yang membagikan video kondisi di jalan tersebut. Dalam video yang diunggahnya, tampak badan jalan rusak tak beraspal itu bikin beberapa kendaraan kesulitan untuk melaluinya. Terlihat pula sebuah truk kesulitan melewati badan jalan lantaran bannya masuk ke dalam jalan yang merupakan tanah basah. GIN #iNews #Lampung #RawaJitu #JalanRusak #Jokowi #KemenPUPR #Infrastruktur #Viral #fyp #foryourpage ♬ original sound - OfficialiNews @officialinews Video warga mandi di kubangan lumpur viral di media sosial. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes warga akibat jalan rusak yang tidak kunjung diperbaiki. Dalam video itu disebut aksi itu terjadi di Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah. Narasi video menyebut bahwa di Rumbia Lampung Tengah akan dibangun water boom. "Inilah yang bikin saya malas untuk pulang ke Rumbia, pulang kampung. Gimana nggak ya, dari saya lulus SD sampai sekarang jadi rentenir. Nih ya mending zaman dulu udah bisa mancing di jalan ini, sekarang udah bisa bikin water boom, nah nah bisa berenang kita. Gawat bener ya, kalau kata orang Lampung ya ini salah pencet tombol hijau, " katanya wanita yang ada di video tersebut. GIN 📹: Tiktok/miradesianalampung12 #iNews #Lampung #Viral #JalanRusak #Mangkrak #Tiktok #GubernurLampung #Rumbia #LampungTengah #fyp ♬ original sound - OfficialiNews @akmalsitukangreview Membalas @denissyamaynda ♬ suara asli - Mⅇkℎ⍺ℼ⍺ⅈ ⅉ⍺⍵ℴ☮
http://dlvr.it/SmTlvb
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak