PORTAL MEDAN.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menanggapi potensi dirinya tak disusung PDI Perjuangan (PDIP) maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menurut Ganjar Pranowo, hal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ya itu urusan PDI Perjuangan, udah nanti urusannya sama Bu Mega," kata Ganjar saat ditemui di sela-sela Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Namun, Ganjar tak menjawab saat disinggung soal peluang dirinya diusung partai politik (parpol) lain pada Pilpres 2024, misalnya dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal ini mengingat nama Ganjar pernah masuk dalam bursa calon presiden (Capres) PAN, salah satu anggota KIB.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memuji Ketua DPR RI Puan Maharani yang mampu memimpin Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144.
“Mbak puan waktu IPU, IPU iku susah lho, lebih susah ngaturnya daripada kalau dengan pemerintahan. Saya kan udah mengalami waktu di DPR, suruh ikut IPU, suka mau-maunya sendiri, pak. Opo meneh negara-negara barat itu, jadi yang paling susah itu masuknya kalau membuat draf,” kata ujar Megawati pada acara Rakernas PDIP di Sekolah Partai PDIP, Senin 21 Juni 2022.
Mendengar perkataan Mega, kader PDIP lantas bertepuk tangan untuk Puan. Namun, menurut Mega hanya kader perempuan yang tepuk tangan. Hal itu membuatnya kecewa.
Namun, kekecewaan Mega tidak dapat diketahui lantaran suara mic dihentikan alias tertutup bagi media.
“Jadi, bukan karena mbak Puan anak saya. Ndak, susah lho dia bisa jadi ketua IPU. Lah, kelihatan toh sing lanang tepuk tangannya engga wah, sing piye ngono loh. Jengkel banget deh,” kata Mega. LIPUTAN6.COM/ARTIKELASLI
http://dlvr.it/Sh1kvZ
http://dlvr.it/Sh1kvZ