Baru Terendus Dugaan Manipulasi Data Kekayaan Anies Baswedan di LHKPN, Sumber Biaya Kampanye Diseret-seret

PORTAL MEDAN.  Ketua Forum Warga Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mencurigai aliran dana yang digunakan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melakukan safari politik. Sebab, berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Anies hanya berkisar Rp10,9 miliar. "Laporan bekas gubernur Jakarta, bahwa kekayaannya dalam LHKPN pada periode 2021 hanya Rp 10.955.779.684. Apakah benar memang kekayaan Anies Baswedan hanya segitu?," kata Tigor dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022). Menurut Tigor, biaya safari politik Anies ke sejumlah daerah membutuhkan anggaran yang cukup besar, apalagi berbagai fasilitas kelas atas kerap digunakan Anies seperti misalnya penggunaan pesawat jet pribadi. "Sementara sekarang dia sedang keliling Indonesia untuk kampanyekan dirinya sebagai calon presiden. Nah ongkos perjalanannya berapa besar itu dan dari mana?," ujarnya. Tigor menduga ada manipulasi data kekayaan yang dilaporkan Anies dalam LHKPN. Sebab, menurutnya tidak masuk akal jika kekayaan Anies hanya Rp10,9 miliar tapi bisa melakukan safari politik ke banyak daerah di Tanah Air.  "Jika laporan kekayaan dalam LHKPN, dibuat bohong dengan mengecilkan angka jumlahnya akan berakibat fatal di kemudian hari," kata Tigor. Berdasarkan data dari laman e-LHKPN KPK, total harta kekayaan Anies periode 2017 awal menjadi Gubernur, sebanyak Rp 5.619.545.840. Hampir lima tahun menjabat sebagai Gubernur DKI, harta kekayaannya tercatat hanya bertambah sekitar Rp 5,3 miliar yaitu menjadi Rp10,9 miliar. Tigor mencurigakan peningkatan jumlah kekayaan Anies yang dilaporkan dalam LHKPN. Sebab, jumlah itu bahkan jauh lebih rendah dari kekayaan yang dimiliki Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin sebesar Rp24,5 miliar. "Kok bisa ya lima tahun menjadi gubernur Jakarta harta kekayaannya hanya bertambah Rp 5,3 milyar? Sepertinya Anies Baswedan perlu diperiksa oleh KPK kebenaran laporan dan kekayaannya," jelas Tigor. "Kok bisa kekayaannya kalah gemuk dibandingkan Arifin Kasatpol PP dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho?," lanjutnya. populis.id
http://dlvr.it/SfrL37
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak