Refly Harun Sentil Kemampuan Bahasa Inggris Jokowi: Mungkin Dia Kurang Beruntung

PORTAL MEDAN.   Kemampuan bahasa asing Presiden Jokowi menjadi sorotan di acara KTT G20 di Bali. Dalam satu kesempatan berbicara, Jokowi yang menggunakan bahasa Inggris di tengah-tengah penyampaian mengalihkan menjadi bahasa Indonesia. Sontak pidato Jokowi tersebut menjadi perbincangan. Bahkan beberapa pihak menyindir dan membandingkan Jokowi dengan sosok Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikenal fasih dengan bahasa asing. Terkait hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut mengomentari. Menurut Refly, hal tersebut tak perlu dipermasalahkan. "Soal bahasa asing, ya sebenarnya kita nggak usah juga mempermasalahkan lagi," ujar Refly melalui kanal Youtube yang dikutip Warta Ekonomi-jaringan Suara.com, Sabtu (19/11/2022). Baca Juga:Usai Gibran dan Kaesang Bereaksi atas Penghina Ibu Iriana Jokowi, Polisi Gercep Buru Pelaku Refly pun menyarankan Jokowi lebih baik menggunakan bahasa Indonesia di berbagai kesempatan termasuk dalam KTT G20 kemarin Menurut dia, menggunakan bahasa yang Jokowi sendiri kuasai akan sangat membantu membeberkan gagasan yang dimiliki dibandingkan menggunakan bahasa yang tak dikuasai dan berakibat tak sampai apa yang coba disampaikan. "Saya menyarankan Jokowi dalam berbagai kesempatan berbahasa Indonesia saja, kenapa? Kalau dia memaksakan khawatirnya lawan bicaranya akan underestimate karena kemampuan berbahasa inggrisnya menengah ke bawah bukan yang lancar," papar dia. Lebih lanjut, Jokowi kata Refly tak harus disalahkan mengingat tak semua orang bisa benar-benar dapat kesempatan berinteraksi langsung dan mengembangkan kemampuan bahasa Inggrisnya sedari muda Ia pun mencontohkan Ketua Umum Demokrat AHY yang sejak menjadi prajurit TNI sudah terbiasa berinteraksi dengan pihak luar negeri. Bahkan ia juga menyinggung Anies yang memang pernah menempuh pendidikan di luar negeri, sehingga kemampuan bahasa inggrisnya tak perlu diragukan. "Jokowi mungkin orang yang tidak beruntung yang tidak merasakan pendidikan AS, merasakan berpendidikan negara berbahasa inggris, jadi nggak canggih-canggih juga pronunciation-nya," katanya. Sebelumnya, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu merespons video yang diunggah ke Twitter soal perbandingan bahasa Inggris Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Video yang dimaksud diunggah akun Twitter @ajengcute16__ berikut. Ia membandingkan kemampuan bahasa Inggris SBY dan Jokowi ketika sama-sama berbicara di agenda G20. "Mari kita simak perbedaan video Pak @SBYudhoyono dan Pak @jokowi ketika kedua pemimpin ini sama-sama berada dalam acara G-20. Di video ini Pak SBY tampak tidak menggunakan teks dan percaya diri, tanpa mengganti bahasa," cuitnya pada akun twitternya, dikutip Jumat (18/11/22). suara.com
http://dlvr.it/Sd5KD7
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak