PORTAL MEDAN. Isu tentang kehidupan sekeluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat terungkap satu persatu.
Di antaranya muncul isu ada istri memiliki dua suami di keluarga tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh mantan ketua RT setempat.
Lantas, apakah isu itu benar adanya?
Diketahui, satu keluarga tewas di Jakarta Barat, diketahui pernah tinggal di Gang Lilin 11 RT 007 RW 003, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Mereka terdiri dari Rudyanto Gunawan (70), suami; K Margaretha Gunawan (68), istri; Dian Febbyana (42), anak tunggal dan Budianto Gunawan (68), adik kandung Rudyanto.
Sebelum menikah dan memiliki anak, Rudyanto tinggal di rumah orang tuanya bernama Tan Giok Tjin.
Di rumah itu, Rudyanto tinggal bersama dua adiknya, Budianto Gunawan berstatus anak kedua dan Cacang.
Mantan ketua RT 007 RW 003 Muhammad Mundji (70) tak tahu nama asli si bungsu.
Baru setelah menikah, Cacang pindah dari rumah tersebut.
Sementara Rudyanto yang juga menikah masih menempati rumah orang tuanya bersama Budianto dan kedua orang tuanya.
Namun, Budianto yang masih tinggal serumah dengan Rudyanto dan istrinya kerap mendapatkan pergunjingan dari warga sekitar.
"Dibilang warga sini, Dua suami satu istri," katanya saat ditemui TribunJakarta.com pada Rabu (16/11/2022).
Terlebih lagi, mereka sekeluarga sangat tertutup.
Hal itu malah menimbulkan kecurigaan warga terhadap mereka bertiga.
Mundji sebenarnya ingin menegur mereka.
"Mereka tertutup sekali. Bukan saudara saya, makanya enggak saya tegur. Kalau saudara, pasti ditegur," tambahnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.
Sampai mereka pindah ke Perumahan Citra Garden Satu Extension tahun 1997, Budianto ikut bersama keluarga Rudyanto.
Mereka pun hidup di sana sampai semuanya ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022).
Kematian mereka sampai saat ini masih misterius.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya satu keluarga tersebut.
Di sisi lain, seorang warga bernama Fitri (40) menceritakan kenangan masa kecilnya dengan sosok Dian (42), korban satu keluarga tewas dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Di mata Fitri, Dian merupakan sosok yang baik hati dan rendah hati.
Namun, Dian sulit untuk bergaul dengan banyak orang.
Bila menemukan satu teman yang cocok, Dian akan terus dekat dengan orang itu.
Hal itu dirasakan betul oleh Fitri. Meski berbeda dua tahun lebih tua, Dian bersahabat dekat dengannya.
"Dia kalau berteman suka sama 1 orang ya udah. Mainnya sama itu saja. Padahal ada dua kakak perempuan aku tapi Dian enggak terlalu akrab. Maunya sama aku aja, makanya aku sampai enggak kepikiran kok bisa kayak gitu?" ujarnya saat ditemui TribunJakarta.com pada Rabu (16/11/2022).
Kendati demikian, bagi Fitri, Dian juga teman yang hampir sempurna.
Sahabat kecilnya itu bertubuh tinggi, berbehel, cantik dan rambut sebahu.
"Dia suka pakai kaos sama celana pendek biasa. Kayak cewek-cewek tomboy. Baik banget dan cantik lagi orangnya," tambahnya.
Selama berteman, mereka pun tak pernah bertengkar.
Dian tak pernah marah dan selalu mengalah kepada Fitri.
"Enggak pernah marah dia sama aku. Dia ngalah, pas aku minta sesuatu "yaudah buat lo", "Gapapa yan?" "Gapapa ambil aja"," katanya.
Dian suka memesan barang kepada Fitri ketika sedang pergi jalan-jalan.
.Eh nitip beliin ini dong, dia bilang yaudah beli dua itu duitnya gue kasih. Dia yang nitip ke aku baik banget," ceritanya.
Fitri mengaku dekat dengan sahabatnya hanya sampai bangku SMA.
Sebab, Dian bersama keluarganya pindah tempat tinggal di perumahan Citra Satu Garden Satu Extension, Jakarta Barat sekitar tahun 1997.
"Setelah pindah udah enggak kontakan lagi. Enggak pernah main lagi sama sekali," tambahnya.
Fitri sempat menanyakan nomor kontak Dian, tetapi ayahnya, Muhammad Mundji (70) tak memilikinya.
Fitri benar-benar tak menyangka teman masa kecilnya selama ini berakhir tragis.
Ia dikabarkan ditemukan tak bernyawa dengan mengenaskan di rumahnya, Kalideres, Jakarta Barat.
Ia mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan di media dan desas-desus warga sekitar.
"Aku awalnya enggak tahu kalau itu Dian. Karena awalnya inisial aja kan waktu itu D. Nah aku merasa benar enggak sih? Ternyata bener Dian Febbyana Apsari Dewi. Eh ternyata bener," pungkasnya. Tribunnews.com
http://dlvr.it/ScxRhq
http://dlvr.it/ScxRhq