Orang Tua Meski Waspada, Ini Gejala Ginjal Akut Misterius Pada Anak

PORTAL MEDAN.   Berikut ini gejala ginjal akut misterius yang saat banyak menyerang anak-anak balita. Orang Tua wajib mewaspadai jika gejala ini muncul dan segera bawa ke dokter. Saat ini ginjal akut misterius menyerang banyak anak-anak. Tentunya Orang Tua wajib mengetahui gejalanya yang bisa timbul di anak-anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) gagal ginjal akut misterius pada anak banyak terjadi pada anak usia balita atau di bawah lima tahun. Penyakit ini ditandai dengan berkurangnya produksi urine atau menurunnya jumlah buang air kecil. Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan bahwa gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) pada anak terjadi secara tiba-tiba. Gejala awal, berdasarkan wawancara dengan para orangtua, menunjukkan bahwa anak-anak mereka sempat mengalami batuk, pilek, diare atau muntah, serta demam. "Bukan tipikal (tanda-tanda) infeksi yang kemudian menyebabkan AKI (gagal ginjal akut) secara teori kedokteran. Itulah yang membuat kami heran," ungkap dr Eka, Selasa (11/10/2022) lalu. Gejala-gejala tersebut timbul selama beberapa hari. Lalu dalam tiga sampai lima hari, menurut dr Eka, anak-anak tersebut mendadak buang air kecil sangat sedikit, mendadak tidak ada urine, atau betul-betul tidak mengeluarkan urine atau buang air kecil. Tanda-tanda atau gejala gagal ginjal akut misterius pada anak inilah yang paling khas atau banyak dilaporkan, sehingga orangtua diimbau waspada apabila anak tiba-tiba mengalami gangguan buang air kecil, yakni tidak buang air kecil sama sekali, langsung diperiksakan ke rumah sakit. Lebih lanjut dr Eka mengungkapkan pada umumnya gagal ginjal akut misterius pada anak, banyak dialami anak-anak usia balita hingga usia 8 tahun, menurut data di Jakarta. Namun, di beberapa cabang IDAI di Indonesia, juga melaporkan gagal ginjal akut misterius ini juga dialami anak dibawah usia 5 tahun hingga belasan tahun. Apa itu gagal ginjal akut pada anak? Dikutip dari InfoKID Kidney Care UK, Acute Kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal akut adalah kondisi saat ginjal berhenti bekerja dalam waktu singkat, bisa beberapa hari atau beberapa minggu. Anak-anak dengan gagal ginjal akut ini memiliki gejala yang berbeda, dan sebagian besar bergantung pada apa yang menyebabkan AKI. Pada beberapa anak dengan gagal ginjal akut mungkin akan membaik dengan sendirinya, meski tanpa pengobatan. Namun, beberapa anak dengan gagal ginjal akut ini perlu minum obat atau menjalani perawatan yang lebih intensif, bahkan ada yang mengembangkan kondisi serius. Melakukan pemeriksaan rutin adalah salah satu tindakan pencegahan gagal ginjal yang bisa dilakukan. Gejala gagal ginjal akut pada anak Secara teori, gejala gagal ginjal akut pada anak berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Bahkan, ada juga yang mengembangkan infeksi ini tanpa gejala. Berikut beberapa gejala gagal ginjal akut secara umum pada anak. -Ada darah dalam urine atau air kencing. Tetapi tidak selalu ada darah dalam air seni saat anak buang air kecil. -Warna urine mungkin berwarna merah, atau coklat tua. -Jarang buang air kecil atau volumenya sangat sedikit. -Terjadi pembengkakan di berbagai bagian tubuh, terutama sekitar mata, tungkai, dan kaki. Selain gejala, beberapa anak juga mungkin akan dapat mengalami komplikasi akibat kondisi gagal ginjal akut tersebut, di antaranya seperti. - Tekanan darah yang terlalu tinggi. - Terlalu banyak cairan dalam tubuh, seperti paru-paru yang dapat menyebabkan sesak napas. Pada beberapa anak yang mengalami Acute Kidney Injury, seperti kasus gagal ginjal akut misterius pada anak yang belakangan ini dilaporkan sejumlah negara, termasuk Indonesia, kondisi anak bisa sangat ringan namun juga bisa sangat parah. Beberapa anak mungkin dapat pulih tital dan fungsi ginjal dapat kembali normal dalam beberapa hari atau minggu. Akan tetapi, pada anak dengan kondisi gagal ginjal akut yang parah, mungkin akan membutuhkan perawatan yang lebih rumit. Setelah anak mengalami gagal ginjal akut ini, biasanya mereka perlu mengunjungi dokter secara teratur, untuk memeriksa apakah ginjal mereka sudah membaik dan sehat. tribunnews.com
http://dlvr.it/SbRCJk
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak