Astaga! Terungkap Peran Bejad Irjen Teddy Minahasa Atur Transaksi Narkoba, Ganti Sabu 5Kg dengan Tawas

PORTAL MEDAN.   Kelakukan Irjen Teddy Minahasa telah mencoreng nama baik institusi kepolisian. Ia ditangkap oleh Propam Polri diduga terkait dengan kasus jual beli narkoba. Irjen Teddy Minahasa baru beberapa hari menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Sebelumnya Irjen Teddy Minahasa menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat. Peran Irjen Teddy Minahasa dalam jual beli narkoba akhirnya berhasil diungkap oleh kepolisian. Ia diketahui telah turut serta menyisihkan barang bukti 5 kg sabu-sabu saat penangkapan narkoba pada 13 Mei 2022 silam. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diterima Tribunnews.com, sebanyak 5 kg barang bukti sabu diganti dengan tawas. Adapun penyisihan barang bukti itu dilakukan oleh Kapolres Bukit Tinggi, AKBP Dody Prawiranegara. "Adanya penyisihan barang bukti yang dilakukan oleh Kapolres Bukit Tinggi sebanyak 5 kg narkoba jenis sabu dalam penangkapan di tanggal 13 Mei 2022." "Penyisihan BB (barang bukti) dimaksud dengan cara mengganti BB dengan 5 kg tawas," demikian tertulis dalam hasil pemeriksaan yang diterima pada Jumat (14/10/2022). Lalu, Teddy Minahasa mengenalkan Dody untuk menjual barang bukti sabu itu ke wanita bernama Linda. Menurut gelar perkara, hal ini diketahui dari riwayat pesan Linda. "IJP Teddy Minahasa yang mengawali perkenalan dengan Sdri Linda dan mengarahkan AKBP Dody PN agar menjual sabu sebanyak 2 Kg kepada Sdri Linda," lanjut hasil pemeriksaan. Selanjutnya, Dody menjual sabu itu ke Arief, rekan dari Linda. "Bahwa ada penjualan sabu oleh AKBP Dody Prawiranegara kepada Sdri. Linda Pujiastuti melalui saudara Arief," demikian tertulis dalam hasil pemeriksaan. Dody menjual sabu tersebut seharga 241 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 300 juta. Hasil uang penjualan itu pun lalu diterima oleh Teddy Minahasa. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan adanya penangkapan terhadap Teddy Minahasa. "Irjen TM menjadi terduga pelanggar dan telah dilakukan penempatan khusus," ujar Kapolri dalam jumpa pers, Jumat (14/10/2022). Listyo juga menyatakan akan menindak tegas pelaku kasus narkoba tak peduli pangkat dan jabatannya. "Tidak ada yang bermain-main dengan masalah narkoba, harus dilakukan pemberantasan," kata Kapolri. Listyo juga membeberkan kronologi awal hingga Teddy Minahasa ditangkap terkait kasus narkoba. Ia mengungkapkan pihaknya sempat menangkap anggota polisi berpangkat Bripka dan Kompol dengan jabatan Kapolsek. Sebelum dua anggota polisi itu diamankan, Listyo mengatakan pihaknya telah menangkap tiga orang yang merupakan warga sipil. "Kemudian saat itu, berhasil diamankan tiga orang dari masyarakat sipil. Kemudian dilakukan pengembangan, ternyata mengarah dan melibatkan anggota polisi berpangkat Bripka dan juga anggota polisi Kompol, jabatan Kapolsek," katanya. Listyo pun memerintahkan pengembangan dan mengarah ke penangkapan terhadap anggota polisi lain yang berpangkat AKBP yaitu mantan Kapolres Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Lalu, katanya, ada keterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkoba tersebut seusai Div Propam diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap mantan Kapolda Sumatera Barat itu. Setelah itu, Listyo mengungkapkan pada Jumat pagi, Teddy Minahasa telah ditempatkan di tempat khusus (Patsus). Pasca penangkapan itu, Listyo meminta agar tetap diproses secara etik dan pidana. "Saya minta Kadiv Propam melakukan pemeriksaan etik untuk kemudian kita proses dengan ancaman hukuman PTDH," kata Kapolri. (Tribunnews.com/
http://dlvr.it/Sb57Zk
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak