MEDAN-SUMUT|| Medanbintang.online --Untuk mengembangkan kawasan wisata di daerah pesisir Kabupaten Langkat, sebagai wujud pelaksanaan wisata kesehatan (health tourism).
Kementerian Kesehatan
dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah bekerjasama dalam
mengembangkan Wisata Kesehatan. Berdasarkan Konsep dan Peta Jalan Pengembangan
Wisata Kesehatan yang disepakati bersama, Wisata Kesehatan terdiri dari 4 Cluster
yaitu: (a) Wisata Medis; (b) Wisata Kebugaran dan Jamu; (c) Wisata Olahraga
yang mendukung Kesehatan; dan (d) Wisata Ilmiah Kesehatan.
Demikian dikatakan oleh
Menkes dan diucapkan ke mbali oleh salah seorang Inisiator Dr.T.Yohanita. SpTHT - KL
( DinKes. ProvSU ), Program Pemberdayaan Desa Wisata Kesehatan Tradisional.
Didampingi oleh anggota
Tim Inisiator lainnya yaitu Dra.Dara Aisyah, M.Si, PhD dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik
FISIP USU dan Dr. Muhammad Sontang
Sihotang,S.Si., M.Si dari Program Studi
Fisika FMIPA USU disela-sela bersilaturrahmi dengan Plt. Bupati Langkat H.Syah
Afandin setelah Solat Subuh di Mesjid Jalan Setia Jadi Medan, Sabtu, (3/9/2022)
Dr. Yohanita menegaskan kembali seperti apa yang telah diutarakan oleh Menkes RI bahwa Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepakat untuk memprioritaskan pengembangan wisata kebugaran dan jamu / herbal, karena dinilai memiliki prospek kesehatan, budaya, dan ekonomi yang tinggi.
“Penetapan
Wisata Kebugaran dan Jamu / herbal menjadi prioritas ini merupakan keputusan
yang tepat, selain mempunyai nilai jual yang tinggi, Indonesia menawarkan
tindakan promotif dan preventif lebih utama dalam bidang kesehatan,” kata Yohanita
didampingi Dara dan Sontang.
Lebih lanjut dikatakan oleh
Tim Inisiator berdasarakan uraian diatas maka
Untuk menindak lanjuti
dari kesepakatan tersebut, Kementerian Kesehatan telahpun membentuk Tim Gugus
Tugas Pelaksanaan Pengembangan Wisata Kesehatan yang beranggotakan lintas
program, lintas Kementerian/Lembaga, Pelaku Bisnis, Akademisi, Media,
Masyarakat, dan Stakeholders Non Pemerintah lainnya termasuk pelayanan
kesehatan swasta, produsen jamu / herbal dan pengobatan tradisional yang telah
memiliki kesiapan untuk melaksanakan wisata kesehatan.
Taman Tanaman Obat / Herbal
dengan jenis tanaman kurang lebih terdapat 280 jenis tanaman yang diberi label
nama dan manfaat terhampar luas serta tertata baik dikawasan yang dapat dikembangan
di daerah Kabupaten Langkat yang meiliki budaya dan kuliner yang berorientasi
budaya Melayu yang dapat di kembangkan menjadi objek Wisata Kesehatan
Tradisional.
Pembinaan tenaga
kesehatan dalam hal ini perlu dikembangkang bekerjasama dengan masyarakat di
Kabupaten Langkat.
Plt. Bupati Langkat
H.Syah Afandin juga memberikan apresiasi kepada Tim Inisiator bilamana
Rencana Desa
Wisata Kesehatan Traditional di Kabupaten Langkat segera terwujud sebab
Pemerintah Daerah (Pemda) Langkat juga mempunyai Visi dan Misi yang sama dengan
Pihak Terkait agar Pemda Langkat dapat menjadi Objek Tujuan Wisata yang Komprehensive
dapat dikunjungi oleh para wisatawan domestik, mancanegara / asing dengan baik
dan memuaskan pelanggan demi meningkatkan kinerja PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Pemda Langkat.
Tim inisiator
melanjutkan perbincangan nya kepada awak media pada Sabtu Pagi (3 /9/2022),
dengan melanjutkan seperti apa yang telah dinyatakan oleh instansi yang terkait
yaitu Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan
Komplementer juga Telah melakukan seperti Pelatihan ToT (Training of Tutor) Akupressur
dan Akupunktur serta Saintifikasi Jamu / Herbal oleh B2P2TOOT
(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional).
Pelayanan kesehatan
tradisional yang akan direncanakan adalah Klinik Sehat Jamu / Herbal yang di
layani oleh beberapa Dokter, Apoteker, Asisten Apoteker, perawat dan staf
administrasi.
Selain klinik Sehat
jamu / Herbal juga terdapat pelayanan kesehatan tradisional lainnya seperti
akupunktur dan akupressur, serta mandi uap ramuan tradisional melayu yang
mengandung rempah.
Sehingga tim inisiator mengharapkan
Desa Wisata Kesehatan Traditional di Kabupaten Langkat menjadi Icon Provinsi
Sumatera Utara untuk menarik wisatawan traditional Medical Tourism Domestik dan
Wisatawan Traditional Medical Tourism International.
Jumlah kunjungan
wisatawan yang datang diharapkan dari berbagai daerah termasuk dari luar
Kabupaten Langkat.
Disamping itu Taman
Tanaman Jamu / Herbal ( Apotik Hidup ) ini dapat menjadi tempat kunjungan bagi
wisatawan, siswa praktek belajar, Pramuka, PKK dan masyarakat yang dipandu oleh
petugas kesehatan.
Potensi Wisata
Kesehatan Traditional ini dapat dijadikan contoh pengembangan Desa Wisata
Kesehatan Tradisional khususnya Jamu / Herbal dan Mandi SPA, dengan
pertimbangan :
1. Klinik Sehat
2. Unit pelayanan/Klinik Kesehatan
Tradisional (termasuk Saintifikasi Jamu /
Herbal ) dapat dikembangkan lebih luas
untuk :
Calon Haji dan Umrah,
berupa Pelatihan Asuhan Mandiri /Selfcare Kesehatan Tradisional dibidang
akupressur / pijat dan ramuan sebagai bagian dari kegiatan manasik haji.
Pramuka dan PMR berupa Pelatihan Krida
Bina Obat dengan Syarat Kecakapan Khusus
(SKK) Tanaman Obat Keluarga ( TOGA )
PKK dan Karang Taruna
berupa Pengenalan dan peningkatan keterampilan dalam Pemberdayaan masyarakat
untuk Pemanfaatan TOGA.
Taman Wisata Kesehatan
Tradisional Jamu / Herbal di Kabupaten
Langkat yang nantinya sangat potensial dikembangkan menjadi contoh untuk
meningkatkan pengertian masyarakat tentang pemanfaatan Tanaman Obat,
meningkatkan kualitas kesehatan sekaligus meningkatkan produktifitas serta
kesejahteraan masyarakat dan menambah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) melalui Wisata
Kesehatan Tradisional
3. Homestay dengan
pemanfaatan perumahan penduduk sebagai pemondokan wisatawan.
Pengembangan Desa
Wisata Kesehatan Tradisional ini dilakukan secara terpadu antar SKPD LS/L di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Langkat karena dalam satu area Desa Wisata Kesehatan Tradisional ini akan
dibangun tempat Kuliner / pasar UMKM, Kolam Renang dan Penginapan /
Homestay yang dioperasikan Dinas
Pariwisata, Resevoir Air Dinas PU, Gedung Pembibitan oleh Dinas Pertanian,
Arena Pembinaan Pelajar oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, serta
Pembinaan Masyarakat oleh Dinas Sosial, Dinas Perdagangan dan Perindustrian,
Dinas Koperasi yang mana semuanya terhubung dengan Dinas Kesehatan. (ms2)