Sebut Pidato Anies soal ‘Pribumi’ Dibalik oleh Buzzer, Anggota TGUPP Kena Skakmat Warganet

PORTAL MEDAN.   Anggota TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan), Tatak Ujiyati menilai bahwa pidato kemenangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menggunakan kata “pribumi” telah dibalik oleh buzzer menjadi upaya mendikotomi pribumi dan non-pribumi. Tatak Ujiyati pun menilai bahwa Anies Baswedan adalah korban fitnah dari buzzer yang menurutnya sangat jahat. “Anies adalah korban fitnah,” kata Tatak Ujiyati, sebagaimana dikutip Terkini.id dari akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 30 April 2022. “Kata pribumi yang hanya diucapkan sekali oleh Anies itupun dlm konteks penjajahan kolonial, dibalik oleh buzzerp menjadi usaha mendikotomikan pribumi vs non pribumi. Amat jahat,” sambungnya. Bersama pernyataannya, Tatak Ujiyati membagikan cuitan politisi Demokrat, Ardi Wirdamulia yang juga menilai bahwa pidato kemenangan Anies Baswedan yang menggunakan kata “pribumi” telah diputarbalikkan atau di-spin sedemikian rupa. Ardi Wirdamulia pun menyindir apakah orang-orang yang memutarbalikkan perkataan Anies Baswedan ini tidak takut berdosa karena memfitnah. Pasalnya, ia menilai bahwa istilah “pribumi” yang digunakan Anies Baswedan dalam pidato kemenangannya diucapkan dalam konteks penjajahan. “Dalam pidato itu kata pribumi cuma diucapkan sekali. Itupun dalam konteks penjajahan. Lalu dispin seolah Anies bilang kemenangannya adalah kemenangan pribumi,” kata Ardi Wirdamulia. “Ini orang-orang ngga ada takutnya ya dengan dosa memfitnah? Iya deh gue tahu, pada kebal hukum,” sambungnya, sebagaimana dilihat Terkini.id pada Sabtu, 30 April 2022. Adapun netizen yang ditanggapi Ardi Wirdamulia menyebut bahwa Anies Baswedan menyebut kemenangannya adalah kemenangan pribumi. “Tapi di Pidato kemenangan, Anies menegaskan ‘Kemenangan ini adalah kemenangan PRIBUMI’,” kata netizen itu. Sebagaimana diketahui, pidato perdana Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang mencantumkan kata-kata “pribumi” memang menjadi kontroversi pada 2017 lalu. Adapun pernyataan Anies yang membuat heboh berbunyi “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami”. Dilansir dari Detik News, kalimat di atas adalah bunyi teks pidato yang dipegang oleh Anies Baswedan. Namun, pernyataan yang disampaikan langsung Anies agak berbeda, ada sedikit penambahan kata-kata menjadi berbunyi “Dan Jakarta ini satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat. Selama ratusan tahun,, di tempat lain penjajahan mungkin terasa jauh. Tapi di Jakarta, bagi orang Jakarta kolonialisme itu di depan mata. Dirasakan sehari-hari. Karena itu, bila kita merdeka, janji-janji harus dilunaskan. Dulu kita semua, pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan dalam pepatah Madura.” Terkait pidato tersebut, Anies Baswedan telah meluruskan konteks dalam pernyataannya terkait “pribumi”. “Itu pada konteks pada era penjajahan. Karena saya menulisnya juga pada zaman penjajahan dulu karena Jakarta itu kota yang paling merasakan,” kata Anies pada Senin, 17 Oktober 2017 Dikomentari Gus Nadir Gus Nadir mengomentari itu menanggapi pernyataan Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati yang menyebut kata pribumi tidak rasis.  "Mbak @tatakujiyati soal ini @aniesbaswedan keliru. Pilihan diksi 'pribumi' saat pidatonya itu memecah anak bangsa. Konteksnya, dia baru saja menang Pilkada melawan Ahok yg dianggap non-pribumi," kata Gus Nadir di Twitter-nya, Sabtu 30 April 2022. "Kalau Anies salah, ya akui dan perbaiki. Bukan dibela terus, Mbak. Anies gak ma’shum!" sambung dia.  Anies itu orang yg sangat terampil memilih diksi. Dia sengaja pilih diksi pribumi yg memecah ketimbang diksi yg merangkul pasca Pilkada. Tujuannya memuaskan hati pendukungnya saat itu. Kan bisa pilih diksi lain, Mbak Tatak. Akui itu salah, perbaiki dan jangan diulangi. Gitu aja!,"lanjut Gus Nadir kemudian Komentar Warganet kapan hari nenek hindun, sekarang pidato pribumi. mau cuci2 beneran buk?— A. Dobolsky (@torotrapah) April 30, 2022 enak aja lu samain pribumi sama rakyat kecil dasar kampret kadrun gak jelas gw pribumi dan bukan rakyat kecl wkwkwkwkwkkwkwk ngacooooo lu tatak oake otak lah https://t.co/iZiD8fiPoU— PAKE MASKER LO!!! 🇲🇨 (@usernamemusiapa) April 30, 2022 TGUPP DI BAYAR MIKYARAN TUGAS NY CUMA CUCI LUDAH BUSUK MAJIKAN NYA !!!! NGABISIN ANGGARAN AJA LU !!!! https://t.co/bbtyIBJV7u— Kadrun Kaum Bangsat !!!! (@Kadrun_Bangsat) April 30, 2022 Mau lebaran opini norak dan busuk gini tutup dulu ye~ https://t.co/LoX0AezdV0— Ubay Dillah Syarif (@ubaysyarif) April 30, 2022 https://t.co/s2oop15jtP Heeeee Mulai cuci mulut Meski dibasuh pake rinso Sekalipun ya tetap Amies Dan baunya tetep abadi pic.twitter.com/B2ERTNjJU2— TukangNgarit (@zultansyaiful) April 30, 2022 TGUPP mau bersihkan nama Anies terkait pidato rasisme.? Percuma saja lah, sewangi apa pun parfum yang dipakai untuk menyemprot bau busuk, tetap tidak akan tahan lama. https://t.co/13qnhFu0oM— Rizmaya (@Rizmaya__) April 30, 2022
http://dlvr.it/SPX6pS
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak