Penyebab gagalnya Strategi Ban Soft Soft Repsol Honda di MotoGP Qatar 2022

OTOMOTIF PORTAL MEDAN. – Jika Kita melihat data data FP3 yang waktunya mirip waktu balap dan Sesi Warm Up sebagai sesi terakhir persiapan balap, tentu Kita bisa menebak bahwa salah satu opsi ban yang akan dipakai Oleh Repsol Honda adalah Soft Soft selain juga Kombinasi dengan ban medium. Secara umum memang pilihan ban race ada dua kalau Nggak Medium ya Soft . . sementara ban Hard Tidak masuk dalam opsi yang akan berpotensi memberikan performa terbaik. Michelin dalam Laporannya sebelum race day memberikan  masukan ke pada team team berdasarkan Data mereka bahwa Ban Soft depan lebih sedikit mengalami masalah di sisi kanan (dibandingkan kemarin) dan hampir pasti akan menjadi pilihan balapan bagi sebagian besar pengendara karena tingkat cengkeraman dan umpan balik. Pembalap lain akan memilih Medium karena menawarkan lebih banyak Support. Bagian belakang Soft juga tampil lebih baik di hari kedua (sabtu) dan konsistensi tampaknya tidak menjadi masalah. Tingkat grip lebih unggul dari Medium, tetapi membayar harga dalam hal konsistensi dan stabilitas. Ini tetap menjadi pilihan untuk balapan jika motornya seimbang dan kemudinya tidak agresif. Bagian belakang Medium pasti akan membuat jarak balapan lebih panjang, dan meskipun tingkat grip tampaknya lebih rendah namun ban Medium belakang lebih stabil dan cocok untuk trek. Pilihannya kemungkinan akan dibagi 50/50 untuk balapan. . . Secara Umum Laporan Michelin ini mengarah ke Ban Medium grip lebih rendah, namun Durabilitas lebih lama. Dan akhirnnya Saat Keluar dari Pitlane Ke Trek sebelum mulai balap Baik Pol Espargaro dan marc Marquez menggunakan ban Medium – Soft . . Namun setelah Sighting Lap tersebut, para mekanik kedua pembalap ini mengganti Ban depan Medium ke ban Soft.  . . melihat kompaknya aksi ini dilakukan Di keduanya, tmcblog berfikir ini adalah strategi untuk mencoba Menutupi strategi Pilihan ban  yang sebenarnya dari RHT. Yap dari Dulu, RHT memang terkenal cukup well Prepared soal Strategi. Mereka semua biasa memperkirakan apa yang akan terjadi pada balapan dan mengambil refernesi dari perkiraan tersebut untuk menentukan strategi apa yang akan mereka lakukan. Walaupun finish 3 dan 5 serta menempatkan RHT di Posisi teratas Championship team bukan benar benar fakta Bahwa mereka Gagal, Namun Sayangnya, Kali ini strategi Repsol Honda Boleh dibilang benar benar ambyar alias Salah prediksi. . . lha emang strateginya apaan ? Marc Marquez saat media debrief masih mencoba untuk menutup nutupi Srategi apa yang direncanakan oleh RHT  . . Marc hanya Bilang begini ” Untuk selera saya itu terlalu cepat, balapan yang sangat cepat di mana tidak ada istirahat. Saya awalnya pikir race akan lebih lambat, mengatur ban dan bahan bakar, tapi ternyata tidak. Saya mencari balapan yang lebih lambat, karena itu di Qatar akan lebih menguntungkan saya. “ masih bingungkan maksud dari ‘race lebih lambat’ dari Marc ? Waktu kami dengar pun sama sama bingung . . tapi penjelasan Pol espargarolah yang lebih jelas menggambarkan apa Strategi dari RHT Pol menjelaskan seperti ini ” Sejujurnya, kami punya strategi lain. Kami pikir balapan akan berbeda.   . . . Kami berpikir bahwa kami akan berada dalam kelompok besar dan kami dapat menghemat ban dan bensin, karena semua orang akan berada di limitsnya. Tapi tidak seperti itu, tidak ada grup yang besar, tapi saya memimpin, sampai limitnyanya. Berkendara saya sangat bergantung pada rem belakang untuk mengambil tekanan dari ujung depan, tetapi ketika saya melihat bahwa roda belakang saya mulai terkunci, saya pikir saya sudah kehabisan pilihan. Ketika Enea melewati saya, slipstream-nya menyerap saya, saya keluar dan Brad melewati saya, dan kemudian saya fokus untuk mempertahankan posisi ketiga. Saya senang. Ini adalah pesan yang jelas bahwa Honda kembali dan tidak hanya dengan Marc, tetapi juga dengan saya. Dari penjelasan Pol Espargaro kepada jurnalis pasca race memang terungkap bahwa Pilihan Soft Soft adalah Pilihan Ban terbaik bagi RHT jika kondisi Balapannya akan Ketat dan Balapan akan terdiri dari Kereta Panjang. Namun tak disangka, Ducati Berantakan, Yamaha Mengalami masalah tekanan pada Ban depannnya, Suzuki kehilangan Grip depan mereka di Qatar. Sehingga Skenario Berubah dan ini memaksa Ban Soft Bekerja lebih keras dan Memasuki Limitnya sampai Di 1/4 sesi race terakhir baik Pol dan Marc sudah nggak memiliki grip terbaik dari Ban soft mereka. So Walaupun Pol Tidak melebar saat SLip streaming pasca ditekuk Enea di Straight, kami pikir Pol Pun mungkin tak akan kuasa  menahan gempuran KTM RC16 yang digeber Brad Binder di akhir Balapan. After All P3 dan P5 masih terhitung sangat Positif karena diperoleh di trek yang bertahun tahun terakhir dikenal tidak ramah terhdap Honda ini. Taufik of BuitenZorg | @tmcblog The post Penyebab gagalnya Strategi Ban Soft Soft Repsol Honda di MotoGP Qatar 2022 appeared first on tmcblog.com.
http://dlvr.it/SLFjVH
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak