Melihat Ngerinya Kondisi Bule Spanyol di Benoa yang Meninggal 7 Tahun Lalu Kini Tinggal Kerangka, Tetangga Sempat Cium Bau Aneh

PORTAL MEDAN.   Mario Llobet Esteban (76) warga negara asing (WNA) ditemukan sudah menjadi tengkorak tulang belulang di atas ranjangnya di dalam sebuah rumah kontrakan di Wisma Nusa Permai Blok D/49, Benoa, Kuta Selatan, Badung Bali.  Kejadian itu menggemparkan warga sekitar sejak, Minggu (13/3/2022) pagi, terlebih setelah itu ramai petugas kepolisian dan petugas evakuasi jenazah. Bahkan hingga Selasa (15/3/2023) ini penemuan kerangka bule Spanyol itu masih menjadi perbincangan warga sekitar kompleks perumahan tersebut.  Ditemukannya jenazah Mario yang sudah menjadi kerangka dan tertindih barang-barang perkakas rumah yang dalam kondisi terbengkalai itu pertama kali diketahui oleh Anang Firdaus yang tak lain adalah anak angkat dari Mario, bule yang sudah tinggal puluhan tahun di Bali itu.  Saat itu, Anang didatangi oleh Mario lewat mimpi, untuk minta dijenguk, lantaran Anang sebelumnya disibukkan dengan pekerjaan sehingga baru sempat menengok hari itu juga. Namun apa mau dikata, kondisinya jauh dari yang diharapkan.  Ia yang hendak bercengkarama dengan sang ayah angkat malah menemukan Mario yang sudah menjadi kerangka dan diduga sudah meninggal tahun sejak 6-7 tahun. Mirisnya tak ada seorang pun yang tahu.  Rumah Rusak Dan Tapi Jeep Putih Masih Terparkir  Pantauan di lokasi, kondisi rumah yang ditinggali Mario jauh dari kata layak karena sudah bertahun-tahun tidak terurus  Atap plafon jebol, terdapat pula sebuah mobil jeep warna putih milik Mario di halaman rumah yang dipenuhi tumbuhan liar. Sedangkan di lantai di dalam rumah berserakan barang-barang.  Rumah tersebut dikatakan dalam kondisi rusak parah. Selain itu terdapat tempelan poster-poster penyanyi legendaris luar negeri seperti John Lennon dan Bob Marley.  Salah seorang tetangga Mario, Yulia (63) menuturkan, bahwa semasa hidupnya Mario dikenal sebagai sosok yang baik dan pecinta binatang khususnya anjing. "Mario orangnya baik, saya kenal dari tahun 1990-an kalau tidak salah 91 atau 92 aaat saya masuk ke sini, dulu tetangga dekat saya sebelum saya pindah ke rumah lain di kawasan sini juga, Mario setiap sore senang keliling kompeks lalu juga memberikan makanan untuk anjing-anjing milik tetangganya," ungkap Yulia.  Menurut Yulia, rumah tersebut dikontrak Mario dalam jangka waktu puluhan tahun, versi Yulia rumah tersebut disebutkan milik seseorang bernama Yanto dari Karangasem yang kabarnya juga sudah meninggal dunia.  "Mario ini penyayang binatang, semua kenal dia, sering datang ke rumah - rumah ngasih makan anjing, ya memang orangnya dikenal baik," ucapnya.  Yulia mulai mengenal Mario saat anaknya berulang tahun kala itu, Mario datang ke rumah memberikan cokelat kepada anaknya.  "Anak saya ulang tahun Mario datang, di situ mulai hubungan baik, Mario sudah kasih berbahasa Indonesia kami berbicara dengan bahasa Indonesia, sering ngasih cokelat kepada anak saya dulu waktu anak saya masih kecil sekarang anak saya sudah menikah," tutur dia.  Sempat Tercium Bau Bangkai   Mendengar kabar Mario telah tiada, tetangga pun kaget. Karena para tetangga mengira Mario telah pulang ke negara asalnya.  Bahkan, seorang tetangga depan rumah Mario, bernama Ibu Koko menuturkan kepada Yulia terakhir melihat Mario pada bulan April 2014 silam. Saat itu Mario mengeluhkan sedang tidak enak badan.  "Tetangga depannya, Ibu Koko kemarin cerita terakhir Mario bulan April tahun 2014 pas mau ke warung, Mario sempat bilang tidak enak badan,"  Praktis sejak itu warga tak lagi mendengar kabar Mario, Mario sempat dikira telah kembali ke negara asal. Warga pun sempat mempertanyakan Mario yang mulai tidak pernah kelihatan saat itu.  Warga pun tidak ada mencium bau busuk bangkai manusia. Bahkan sekitar 3 tahun yang lalu warga bersama-sama menebang sebuah pohon mangga di halaman rumah tersebut namun tak mengetahui di dalamnya ada jasad Mario.  Hanya saja, seorang warga yang rumahnya tepat di belakang rumah yang ditinggali Mario juga menceritakan sempat mencium bau aneh seperti bangkai yang dikira hanya bangkai binatang.  "Warga sama sekali tidak mencurigai, tidak tercium bau bangkai, mungkin karena kondisi kamarnya yang tertutup rapat, hanya tetangga belakangnya, Bu Suraji itu pernah mencium bau bangkai namun hanya dikira bangkai tikus atau kucing atau apa tidak menyangka kalau jasad Pak Mario, karena baunya kadang ada kadang hilang, karena ventilasinya berdempetan langsung dengan rumah Pak Mario," beber dia.  Tetangga lain yang tinggal selisih beberapa rumah dari kediaman Mario juga tidak pernah mencurigai ada jasad di dalam rumah tersebut.  "Nggak pernah bauin, bahkan sekitar 3 tahun yang lalu warga menebang pohon tidak ada yang mencium bau seperti mayat, jadi sama sekali tidak mengira," ungkap Lisyen.  Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Ketut Sugiarta Yoga yang dikonfirmasi menuturkan berdasar keterangan Anang (anak angkat Mario) kepada aparat Polsek Kuta Selatan yang melakukan penyelidikan selama ini dirinya tinggal di Perumahan Puri Nusa Dua, Gang VIII/64, Kuta Selatan.  Anang terakhir bertemu dengan Mario pada 2015, karena kesibukannya bekerja. Lalu, sekira dua minggu lalu Anang memimpikan ayah angkatnya tersebut.  "Saksi bermimpi dimintai tolong sama korban untuk sekali-sekali main datang ke rumah untuk menemui korban, namun karena kerjaan baru yang bersangkutan sempat datang ke rumah korban," ungkap Kapolsek  Anang pun memutuskan untuk menjenguk. Ia sempat menghubungi Purwanto (50) untuk membantu membersihkan rumah. Saat di lokasi, pagar rumah dalam kondisi terkunci gembok.  Mario yang dipanggil tidak ada respons. Lalu coba dibuka paksa pagar rumah dan pintu rumah yang terkunci, Anang mencoba masuk lewat jendela yang dicongkel.  Setelah itu ia masuk ke dalam, dan di kamar bule tersebutbjuga salam kondisi terkunci.  Setelah didobrak dan terbuka alangkah mengejutkannya, ia mendapati tulang belulang manusia di atas ranjang.  "Sehingga jenazah tersebut diyakini adalah ayah angkatnya," ujar Sugiarta  Anang saat itu langsung meminta bantuan warga sekitar untuk menghubungi Kepala Lingkungan dan Polisi. Sekitar pukul 11.20, aparat Polsek Kuta Selatan serta Tim Inafis Polresta Denpasar tiba di TKP.  Versi kepolisian rumah tersebut dikontrak korban dari pemilik bernama Alit Suteja sejak 1998.  Jenazah tersebut kemudian telah dibawa ke RSUP Sanglah oleh petugas BPBD Kabupaten Badung guna pemeriksaan lebih lanjut.  Dan hari ini pemandangan di rumah tersebut tampak terdapat tiga orang bukan dari keluarga, mereka membersihkan barang-barang milik Mario di dalam rumah terbengkalai itu. suara.com
http://dlvr.it/SLkc7s
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak