AGEMAKS ONLINE. Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di Guangxi membawa 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan 9 kru penerbangan. Sebelumnya, laporan kantor berita CCTV mengatakan pesawat ini membawa 133 orang. Hingga saat ini masih belum ada kabar jumlah korban dalam kecelakaan nahas tersebut. Pesawat China Eastern Airlines yang terbang dari dari kota Kunming ini sebelumnya dijadwalkan untuk mendarat di Guangzhou, di pantai timur, pada pukul 15.05 waktu setempat. CAAC mengatakan pesawat itu kehilangan kontak di atas Kota Wuzhou. Pelacakan penerbangan berakhir pada pukul 14.22 pada ketinggian 3.225 kaki dengan kecepatan 376 knot. Saat ini CAAC telah mengaktifkan mekanisme darurat dan mengirim kelompok kerja ke tempat kejadian. Penerbangan China Eastern dari Kunming ke Guangzhou berangkat pada pukul 13.11 (0511 GMT), menurut data FlightRadar24. Pelacakan penerbangan berakhir pada 14.22 (0622 GMT) di ketinggian 3.225 kaki dengan kecepatan 376 knot. Seharusnya pesawat itu mendarat pada pukul 15.05. Diketahui, industri penerbangan China memiliki catatan keselamatan yang tinggi bahkan termasuk yang terbaik di dunia dalam dekade terakhir. Menurut Aviation Safety Network, kecelakaan pesawat fatal terakhir China terjadi pada 2010. Insiden itu menewaskan 44 dari 96 orang di dalam pesawat Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines. Pesawat tersebut jatuh saat mendekati bandara Yichun dalam jarak pandang rendah.*** China Eastern Havayolları'na ait, 133 kiÅŸi taşıyan Boeing 737 yolcu uçağı Çin'in GuangÅŸi eyaletinde düştü. pic.twitter.com/b3LIS4XDFA— Hacer Haniç (@Hacer34_61) March 21, 2022
http://dlvr.it/SMBcSl
http://dlvr.it/SMBcSl