Tim penyelamat akhirnya terpaksa melakukan penggalian secara manual untuk mencegah terjadinya longsor. "Kenapa macam lambat sebab sekarang ni kawasan penggalian itu penuh dengan batu batuan keras dan jugak Pasukan Penyelamat menggali dgn sangat berhati hati menggunakan alatan tangan secara manual nak elak tanah runtuh (Kenapa lambat sekali karena sekarang area galian penuh dengan bebatuan keras dan juga Tim Rescue sedang menggali dengan sangat hati-hati menggunakan perkakas tangan secara manual agar tidak terjadi longsor)," tulisnya dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Sabtu, 5 Februari 2022.
"Keselamatan penyelamat juga menjadi keutamaan ketika ini," ujarnya lagi. Sebagai informasi berdasarkan kronologi, Rayan terjatuh dari sumur sedalam 32 meter di kota Bab Berred, Maroko pada Selasa kemarin. Meskipun penyelamatan sempat terhenti pada Jumat kemarin akibat stabilitas tanah, pada hari ini tim penyelamat kembali melanjutkan proses penyelamatan dengan cara penggalian manual. Wassima Kharchich, ibu Rayan memanjatkan doa agar putranya itu diberikan keselamatan selama terjebak di sumur tersebut dan segera diselamatkan.
“Saya berdoa dan memohon kepada Tuhan agar dia keluar dari sumur itu dalam keadaan hidup dan aman,” katanya dikutip dari The National News. Pada Jumat kemarin, beberapa masjid yang mengadakan salat Jumat di negara itu bersama-sama memanjatkan doa untuk keselamatan dan kesejahteraan Rayan.***pikiranrakyat.com