Kabar Buruk untuk Seluruh Dunia, Prancis Tebar Kengerian Baru. Corona Varian IHU Diklaim Lebih Bahaya Lantaran



AGEMAKS ONLINE.  Para peneliti di Prancis saat ini sedang khawatir akan varian baru virus Corona, yang diketahui memiliki 46 mutasi. Mutasi varian itu disebut lebih banyak dari mutasi pada strain varian Omicron. Varian B.1.640.2 atau yang disebut 'IHU' sejauh ini sudah menginfeksi 12 orang. Kasus pertama merupakan seorang warga Prancis yang memiliki riwayat perjalanan dari Kamerun, Afrika Tengah, selama tiga hari. Orang tersebut terpapar meski sudah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis lengkap. 

Meski demikian, para peneliti di Prancis percaya adanya varian baru bukan berarti varian 'IHU' terbukti lebih menular dari varian sebelumnya. Seperti yang diketahui, varian sebelumnya ada Alpha, Beta, Gamma, Delta, Lambda, Kappa, Eta, Lotta, Mu, dan Omicron. Varian IHU masih dalam evaluasi Dikutip dari The Independent, Rabu (5/12/2022), para ahli di Prancis menemukan 46 mutasi di varian 'IHU' yang belum pernah ditemukan di negara-negara lain. "Saat melakukan deteksi ubsequent dari tiga mutasi gen spike, varian (IHU) tidak sesuai dengan pola yang ada di varian Delta atau varian SARS-CoV-2 lainnya," kata penulis makalah penelitian. 

Sementara itu, ahli epidemiologi Federation of American Scientist, Eric Feigl-Ding dalam cuitan di Twitternya mengatakan, saat ini varian IHU sedang dalam pemantauan untuk mengetahui seberapa menular atau berbahayanya varian tersebut. "Varian baru akan terus ditemukan, tetapi bukan berarti varian itu akan lebih berbahaya," tulis Feigl-Ding dalam akun Twitternya, Selasa (4/1/2022). Menurutnya, apa yang membuat sebuah varian virus Corona berbahaya adalah kemampuan varian tersebut dalam berkembang biak. 

Maka dari itu, masih dibutuhkan penelitian lebih jauh mengenai varian 'IHU', apakah akan masuk dalam kategori varian mengkhawatirkan (variant of concern) atau tidak. Baca artikel detikHealth, "Punya Mutasi Tak Kalah Banyak dari Omicron, Varian 'IHU' Lebih Mudah Menular?" selengkapnya https://health.detik.com
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak