OTOMOTIF PORTAL MEDAN. – Dari awal Ducati hadir di MotoGP, Motor Buatan Italia ini terkenal sebagai Motor Yang paling tidak diinginkan Oleh Pembalap. Kebanyakan pembalap takut Untuk berinteraksi dengan Motor yang menggunakan valveterain Desmodromic ini, Mungkin di Di awal 2000-an hanya Sosok Casey Stoner dengan talenta Organiknya yang mampu mengektrak dan Memanfaatkan Kemampuan Desmosedici untuk menjelma menjadi Kombinasi terbaik di trek MotoGP . . . pasca Stoner hengkang, Seorang legenda Hidup seperti Valentino Rossi sendiri boleh dibilang Nyerah sama Desmosedici . . susah Banget Nih Motor dikendalikan, begitu Ujarnya. Ducati akan jadi Pabrikan yang paling terwakili di MotoGP. Ini dibuktikan dengan pada 2022 mereka akan memiliki delapan motor di grid. Jika kita mau sedikit Flash Back, Ducati juga telah menjalin hubungan yang kuat dengan tim satelitnya. Pada tahun 2021 tiga dari enam pembalapnya berhasil menang – termasuk Jorge MartÃn di team Satelit Pramac. Evolusi ini sangat sejalan dengan kemajuan yang dibuat di Borgo Panigale untuk menjadikan Desmosedici sebagai sepeda motor yang semakin disempurnakan. Jika ditilik kebelakang, Titik balik Ducati adalah ketika mereka kembali ke jalur kemenangan pada tahun 2016 setelah enam tahun dilanda Kemarau kemenangan. Pabrikan Italia ini telah bekerja keras untuk memperbaiki maslaah mereka terutama adalah sulitnya motor dalam menikung Karena terllau Understeer. Ducati Desmosedici Saat ini, motornya semakin mudah dikendarai dan adaptif dengan berbagai gaya berkendara, jadi bukan sepeda motor untuk satu pengendara. “Menurut saya, transformasi ini tidak dilakukan dalam setahun,” kata Gigi Dall’Igna kepada GPOne “Sejujurnya, selama beberapa Tahun terakhir Ducati mungkin telah menjadi motor yang paling banyak dimenangkan oleh pembalap. Banyak pembalap telah menang bersama Ducati baru-baru ini: Iannone, Dovizioso, Lorenzo, Petrucci, Bagnaia, MartÃn dan Miller.” “Di masa lalu, ada pembalap lain yang memperoleh hasil bagus, seperti Bautista, yang telah melakukan balapan yang sangat bagus dengan motor kami. Jadi ‘cahaya ini’ tidak hanya datang pada musim ini. Menurut pendapat saya, ini adalah jalur pertumbuhan yang membawa kami di sini, dengan sepeda yang, sedikit demi sedikit, selalu berkembang dalam hal kemampuan beradaptasi di trek dan pengendara. Tujuannya selalu untuk merancang sepeda motor yang tidak hanya bagus untuk satu pengendara, tetapi juga mampu memungkinkan adaptasi yang baik dengan perbedaan gaya membalap” “Telah Lama Kami melakukan pendekatan dalam membuat sepeda motor yang sedikit lebih mudah dikendarai dan lebih mudah diatur, dan itu adalah salah satu tujuan kami. Jelas itu bukan tujuan yang sederhana, kami mencapainya sedikit demi sedikit, mendekatinya selangkah demi selangkah, tetapi saya percaya bahwa dalam hal apa pun kami telah berhasil “ “Ducati tidak lagi membuat takut pengendara. Ini adalah motor yang bahkan diinginkan pengendara karena mereka percaya mereka dapat melakukan hal-hal baik dengannya” Mungkinkah ada benarnya Premis Awal bahwa Saat ini Ducati Desmosedici Sedikit demi sedikit mulai Mengantikan Yamaha M1 Sebagai Motor yang disukai Oleh Pembalap pemula ( Rookie ) ? Para Rookie Biasanya Mencari Motor MotoGP yang mudah dikendarai, Dan Desmosedici sekarang sepertinya Hadir Sebagai motor yang mudah dipelajari, Dikendarai dan Satu Lagi Bonus yang belum bisa dikejar Yamaha M1 . . . Top end Powernya Paling besar ! Taufik of BuitenZorg | @tmcblog The post Ducati Desmosedici mulai gantikan Yamaha M1 sebagai Motor Favorit Rookie MotoGP? appeared first on tmcblog.com.
http://dlvr.it/SGD39j
http://dlvr.it/SGD39j